--> Skip to main content

Proposal Usaha Budidaya Ikan Lele Lengkap

Proposal Usaha Budidaya Ikan Lele Infoikan.com Sudah tau contoh lengkap proposal budidaya ikan lele di kolam terpal? atau ingin tau proposal budidaya ikan lele pdf lengkap? Siapa sih yang tidak tau proposal, salah satu jenis catatan yang sudah didokumentasi dalam bentuk fitur tips-tips budidaya yang tersusun rapi.

Salah satu jenis proposal yang sekarang ini dicari oleh mahasiswa maupun petani pemula adalah proposal usaha budidaya lele dengan media terpal lele sangkuriang. Bagi Anda yang mencari untuk mengerjakan tugas sekolah maupun tugas sebagai mahasiswa kuliyah. Berikut ini contoh lengkap proposal usaha budidaya ikan lele yang dapat Anda baca.

Proposal Usaha Budidaya Ikan Lele Lengkap


Contoh Lengkap Proposal Usaha Budidaya Ikan Lele

Salah satu contoh proposal kelompok tani ternak lele ini biasanya dikembangkan oleh pelajar yang mengambil jurusan sistem pertanian untuk memenuhi tugas kelompok maupun individu untuk mendapatkan nilai yang diinginkan. 

Bukan hanya pelajar saja, petani pemula kadang-kadang juga mencari proposal ini. Karena hasil analisisnya sangat lengkap dari awal hingga akhir dan tersusun rapi berdasarkan tata bahasa pembuatan proposal. Contoh proposal budidaya ikan nila juga ada, dan itu dapat Anda baca secara gratis. 

Berikut contoh proposal usaha budidaya ikan lele yang bisa info ikan sajikan. Walaupun sebenarnya hasil copas dari web orang lain. Akan tetapi sudah kami kasih sumber pengambilan data dan bahan.


                                                             BAB I
                                                    PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang


Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik.
Makanan bergizi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di berbagai daerah. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan masyarakat.


Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan. 

Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana penguatan modal dalam usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi bantuan kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari pembudidayaan ikan lele tersebut.

1.2 Tujuan

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika peluang usaha yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya modal. 

Keinginan kami untuk mengembangankan usaha budidaya lele sangatlah besar. Kami  berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:

1.  Sebagai bahan makanan.

2. Ikan lele juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.

3. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.

4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.

1.3 Prospek
Budidaya ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Di Kabupaten Badung-Bali misalnya, produksinya telah mencapai 22,1 ton pertahun, tetapi sebagian permintaannya masih belum bisa terpenuhi. Jabotabek meminta tak kurang 100 ton lele perhari. Sementara Yogyakarta menghasilkan 7,902 ton, sedangkan yang dibutuhkan  perhari adalah antara 12-16 ton.




                                                                             BAB II
                                                          ACUAN TEKNIS USAHA


2.1  Persyaratan Lokasi

1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang. 

2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.

3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.

4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.

5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.

6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300C  dan untuk pemijahan 24-280 C.

7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.

8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.

9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti enceng gondok.


11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter.

12.  Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
a. Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol.
b. Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
c. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
d. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang.
e. Kedalaman air 30-60 cm.

2.2  Pemeliharaan Pembesaran


1. Pemupukan
a.  Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.


2.  Pemberian Pakan
a. Makanan Alami Ikan Lele
• Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva, cacing-cacing, dan serangga air.
• Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema spp (gol. Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol. Diatome), ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta).
• Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
• Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.


b. Makanan Tambahan
• Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
• Campuran dedak dan ikan rucah (9:1) atau campuran bekatul, jagung, dan bekicot (2:1:1).

c. Makanan Buatan (Pellet)
1. Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;


2. Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
 

3. Cara pemberian pakan:

• Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
• Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pellet.
• Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

3. Pemberian Vaksinasi
Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:


a. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6 bulan.
b.  Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
c.  Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.


4. Pemeliharaan Kolam/Tambak
a. Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
b.  Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.
c. Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.

2.3  Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:


1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor.
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6 bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4.  Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5. Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
6.  Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.


2.4  Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1.  Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2.  Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3.  Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.

BAB III
RANCANGAN USAHA
 

3.1  Lokasi usaha
Lokasi usaha bertempat di RT 05 RW 15 Dusun Ngangkruk, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kode pos 55581.


3.2  Sarana dan Prasarana
•Bak kayu lapis plastik 3 buah           
• Jaring 1 buah                                                                         
•Bak 5 buah                                                                            
• Gayung 5 buah                                                                      
• Selang                                                                                   
• Drum plastic 5 buah
•Bibit
•Pakan


3.3  Manajemen
1. SDM ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
2. Manajemen
a. Permodalan
Modal terdiri dari modal sendiri dan sebagian dari pinjaman yang akan dikembalikan dengan cara kredit.


b. Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terus menerus yang bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya.
c. Upah karyawan
Upah karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.

                                                                    BAB IV
                                                         ANGGARAN BIAYA
4.1  Biaya Produksi
a.       Lahan
•         Bak kayu lapis plastik 3 buah @ Rp 500.000,00                            = Rp 1.500.000,00
b.      Bibit
•         Bibit sebanyak 9000 ekor x Rp 80,00                                           = Rp    720.000,00
c.       Pakan
•         Pakan 1000 kg x Rp 3700,00                                                       = Rp 3.700.000,00
d.      Peralatan
• Jaring 1 buah                                                                                = Rp      50.000,00
• Bak 5 buah @ Rp 5.000,00                                                         = Rp      25.000,00
•  Gayung 5 buah @ Rp 2.500,00                                                    = Rp      12.500,00
• Selang                                                                                          = Rp      90.000,00
• Drum plastic 5 buah @ 100.000                                                   = Rp    500.000,00
• Perawatan alat                                                                              = Rp    120.000,00
e.       Tenaga kerja @ Rp 500.000,00                                                          =Rp  1.000.000,00
f.       Lain-lain                                                                                              = Rp    500.000,00

Total biaya                                                                                                = Rp 8.217.500,00
4.2  Pendapatan
Produksi lele konsumsi = 1000 kg x Rp 10.500                                       =Rp10.500.000,00
4.3  Keuntungan = Pendapatan - Total biaya                                                  = Rp 2.282.500,00


Sumber: http://rony-agriculture.blogspot.co.id/2012/12/proposal-usaha-budidaya-ikan-lele.html

Contoh Lengkap Proposal Usaha Budidaya Ikan Lele Bagian II

PROPOSAL BANTUAN UANG PEMBINAAN 
KELOMPOK BUDIDAYA LELE SANGKURIANG
TAJUNG ENIM SUMATRA SELATAN

DATA KELOMPOK USAHA

Nama usaha              :  budidaya ikan  lele  (Clarias gariepinus )

anggota kelompok      :  mayonk  ( ketua )
                                :  leo mengkujaya ( bendahara )
                                : januar saputra ( seketaris )
                                : simon darmadi  (anggota )
                                 :  heriansyah  ( anggota )

Alamat                             :  btn air paku blok c 12 rt 05 rw 03
                                           jl. raflesia 01 tanjung enim selatan, 31715
 


1. LATAR BELAKANG
keberadaan lele sangkuriang dapat dikatakan sesuatu hal yang baru.
ikan lele sangkuriang relatif mudah untuk dibudidayakan dan diminati banyak orang. kebutuhan kosumsi yang sangat tinggi terutama untuk kebutuhan ekspor merupakan daya tarik sendiri.


2.  TUJUAN

 Tujuan direncnakanya usaha ini adalah ;

 a. mencari mencari ridho allah SWT.
 b. mencari rezeki yang berkah
 c. menciptakan lapangan pekerjaan


3.  GAMBARAN UMUM
 

• Kegiatan usaha
Pembenihan ikan lele :   merupakan usaha untuk mendapatkan benih atau anakan ikan lele.

Pembesaran ikan lele :  merupakan usaha pembesaran benih ikan lele menjadi ikan lele yang siap kosumsi.
 

• Pasar
Segmentasi pasar :

    jangka pendak  ( 1 tahun ) : sumatra - selatan & sekitarnya.
    jangka panjang ( > 2 tahun ) : dalam dan luar negri.


Target pasar :

sebagai ikan kosumsi : Rumah makan, restoran, hotel, dll

Positioning :
    sebagai  peternak dan pengusaha ikan lele mulai dari pembenihan,
    pembesaran sampai marketing dan penjualan.


Taktik pemasaran

1. Marketing Mix concept
    a. produk berkualitas
    b. Harga bersaing
    c. menjaga kepercayaan pelanggan
    d. publikasi dan pemasaran yang bertahap
    e. Pelayanan yang bersahabat dan profesional
    f. Informasi yang jelas kepada konsumen
    g. melakukan timbangan dengan benar
    h. transparasi ( keterbukaan )


Cara berhubungan dengan Karyawan :

2. strategi penjualan

          penjualan dilakukan dengan promosi tertulis dan visual
ini difokuskan pada target pasar yang ada. setelah suatu target pasar tercai maka dilanjutkan dengan target pasar berikutnya. strtegi ini diupayakan menghasilkan kerja sama yang besar dan jangka panjang dengan perusahaan penampung ikan lele kelas besar.
loading...


berdasarkan konsep ini, diharapkan berapun produksi ikan lele yang dihasilkan sudah ada kejelasan pihak yang akan membeli ikan lele tersebut.

4. GAMBARAN RINCIAN

1. Asumsi usaha
•  Lama pengusahaan sekitar 2 tahun
•  pemanenan dapat dilakukan 3 - 4 kali pertahun
•  ikan lele yang dibudidayakan adalah jenis lele sangkuriang
•  tinggkat kematian benih mencapai 15 %
•  harga jual benih ukuran 4 -5 cm Rp 250,- perekor
•  jumblah anakan yang dihasilkan perindukan diambil rata - rata 15 ribu ekor
   

2. Analisis usaha ( per 3 bulan )
 

Dalam usaha ikan lele setidaknya ada dua peluang usaha yang bisa di masuki oleh para pembudidaya. Usaha tersebut yaitu pembenihan, dan pembesaran ikan lele. berikut gambaran analisis usaha dengan memperhitugkan biyaya dan pendapatan.

A. pengeluaran
    1. biaya tetap
       
         a. indukan 1 paket ( 10 betina 5 jantan ) @ Rp. 3.000.000,-
         b. kolam terpal larva ukuran 2 X 2  =Rp. 285.000 X 10 buah = Rp. 2.850.000,-
         c. pompa air aquarium @ Rp. 95.000 X  5 buah  = Rp. 475.000,-   
         d. aerator pompa @ Rp.60.000 X 10 buah = Rp. 6000.000,-
         e. pipa paralon 0,5 inchi @ Rp. 20.000 X 4 batang = Rp. 80.000,-
         f. selang aerator @ Rp.2000 X  30 meter  = Rp. 60.000,-     
         h. terpal atap @ Rp. 14000  X 20 meter = Rp. 280.000,-
         i. kayu untuk atap @ Rp. 5000 X 30 batang = Rp. 150.000,-
         j. kabel listrik @ Rp. 3500 X 50 meter = Rp. 175.000,-
         k. stok kontak listrik @ Rp. 35.000 X 3 buah = Rp. 105.000,-
      
                                                    Sub total Rp. 7.725.000,-
 

2. Biaya Operasional sampai BEP (3 bulan )
 
         a. pakan alami cacing sutra 20 kg ( Rp. ....... per bulan )
             pakan pur pf 800 2 sak ( Rp ......... per bulan )
         b. listrik dan air ( Rp 50.000 per bulan ) 

                                              Sub total Rp. .........................

           TOTAL BIAYA PENGELUARAN RP. ........................


B. Penerimaan penjualan ( per 3 bulan atau 1 kali panen )
 

Penjualan benih dari 10 indukan X 15.000 ekor X 85% X Rp 250,-
   
                                      = Rp...............


C. PENDAPATAN ( PER 3 BULAN ATAU 1 KALI PANEN )

      penerima - biaya operasioanal = Rp. ................

     3. Data pasar


pemerintah didalam negeri dari konsumen, agen dan pengusaha lain cukup besar.

sejauh ini sudah ada dua agen dan lebih kurang 20 peternak lele
yang menawarkan ikan lele kami hasilnya dijual kepada mereka.


Tingginya permintaan baik dalam dan luar negeri dari berbagai hotel, restoran yang menyajikan makana berbahan dasar ikan lele  sangatlah besar.
hal ini dikarnakan karakteristik yang dimilkinya tidak ada pada budidaya ikan air tawar lainya.


tubuhnya yang besar membuat kandungan dagingnya juga lebih banyak. ditambah dengan rendahnya kandungan lemak, kolestrol,  dan garam, yang dimilikinya dibandingkan dengan ikan - ikan air tawar lainya, sehingga aman di kosumsi.

    4. Strategi Pengolahan Bisnis

pasar yang menjadi tujuan ialah dalam negeri dan manca negara.
untuk pasar dalam negeri diawali kami berencana mengembangkanya di daerah tanjung enim sebagai tempat kami beraktivitas. Lalu setelah setabil kami akan memulai memasar produk kami di daerah  sumatra selatan dan sekitarnya.
kemudian ke daerah - daerah lain di indonesia yang potensial untuk pemasaran ikan lele.


                      Alur Pengembangan Usaha 

1. persiapan usaha dan pemenuhan faktor - faktor produksi sebagai modal
2. usaha pembenihan ikan lele dengan sistem budidaya kolam terpal
3. pemasaran dan penjualan benih dengan fokus market sumatra selatan sampai tercapai
BEP ( Break Even Poin ) dengan manajerial yang profesional
4. mengembangkan usaha pembesaran ikan lele disamping usaha pembenihan
5. Pencarian lahan - lahan baru untuk pengembangan usaha dijawa dan sumatra
6. manajerial keuangan secara profesional
7. Pemasaran dengan target utama menguasai pasar dalam negeri
8. Pemasaran ke manca negara

Demikianlah proposal ini dibuat dalam rangka pengembangan usaha yang sudah ada. atas segala perhatian dan bantuan yang ada kami mengucapkan terima kasih.

                                                                                Tanjung Enim, 01 januari 2001




                                                                                              Pemohon


Sumber: http://www.ndrangsan.com/2015/08/contoh-lengkap-proposal-budidaya-ikan.html

 Inilah contoh proposal usaha budidaya ikan lele lengkap sekarang ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam memulai usaha dan bisnis budidaya ikan konsumsi lainnya. Selamat mencona.


Baca juga:
- Larva Lele Mati Setelah Menetas? Ini Dia Penyebab dan Solusinya
- Cara Lerlengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok
- Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal yang Menguntungkan

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar