--> Skip to main content

Teknik Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal yang Berhasil

Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal Infoikan.com Sudah tau cara budidaya ikan patin di kolam tanah? atau ingin tau cara budidaya ikan patin agar cepat besar? Kontruksi kolam terpal untuk pembesaran patin sama dengan kolam terpal plastik untuk pendederan. Kolam terpal plastik mempunyai nilai efisiensi dan efektif untuk budidaya patin.

Cara pembuatan kolam terpal plastik pun cukup mudah. Oleh karena itu, teknologi ini termasuk tepat guna. Untuk budidaya ikan patin, disarankan menggunakan terpal yang berwarna gelap, seperti hitam atau coklat. Hal ini karena patin lebih nyaman hidup di tempat gelap. Bagi Anda yang baru saja ingin memulai melakukan usaha budidaya ikan patin di kolam terpal, berikut beberapa tips dan tekniknya.

Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal


Teknik Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal

Usaha pembesaran ikan patin di kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan atau di halaman rumah. Lahan yang digunakan untuk budidaya ini dapat berupa lahan baru atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif.

Dengan demikian, luas kolam yang akan dibuat sesuai dengan lahan yang tersedia. Kolam terpal juga merupakan salah satu solusi pemeliharaan patin jika tanah bersifat porous atau kurang dapat menahan air.

Kolam terpal yang akan dibuat ini dengan menggunakan terpal plastik kualitas no.satu. Ketebalan terpal yang bisa digunakan adalah A5 atau A6 yang mampu bertahan hingga 5 tahun. 

Terpal plastik yang dipilih umumnya yang berukuran lebar 6-8 m dan panjangnya 8-12 m. Ukuran terpal plastik tersebut dapat menghasilkan kolam terpal dengan ukuran 4-6 m, panjang 6-10 m, dan tinggi sekitar 1 m.

Cara Pembuatan Kolam Terpa untuk Budidaya Ikan Patin
Langkah selanjutnya budidaya ikan patin di kolam terpal dapat langsung merancang dan membuat kolam terpal. Permukaan tanah yang akan digunakan untuk tempat kolam terpal harus diratakan terlebih dahulu dengan cangkul.

Dasar tanahnya dibuat kemalir atau saluran air tengah untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan patin pada waktu panen. 

Selanjutnya, permukaan tanah yang telah rata dan kemalir tersebut ditimbun dengan pasir halus seluas ukuran kolam terpal yang akan dibuat. Lapisan pasir sebagai landasan kolam terpal disiram air agar menjadi lebih padat.

Ketinggian pasir sebagai dasar terpal kurang lebih 10 cm. Lapisan pasir tersebut berfungsi sebagai pelapis agar dasar kolam tidak mudah bocor atau pecah kalau terinjak kaki saat masuk.

Setelah itu, membuat penyangga dinding kolam di sekeliling kolam terpal. Ada beberapa alternatif pilihan untuk pengangga dinding yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut:
  1. Anyaman bambu yang dilengkapi dengan tiang-tiang dari bambu atau tiang dari beton.
  2. Semen batako yang disusun disekeliling dinding kolam terpal. Pada cara ini tiang-tiang penyangga tidak diperlukan lagi.
  3. Karung bekas yang diisi pasir atau tanah disusun disekeliling kolam terpal plastik.
  4. Selain cara di atas, dapat juga menggali lubang tanah kemudian terpal dipasang di dalamnya.
Proses Penebaran Benih Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal
Penebaran benih adalah menempatkan ikan dalam wadah budidaya dengan padat penebaran tertentu. Benih bisa berasal dari pemijahan sendiri atau dengan cara membeli ke petani pembenihan atau ke Balai Benih Ikan (BBI).

Ukuran benih yang akan ditebar akan menentukan lama waktu pemeliharaan untuk mencapai ukuran penen tertentu. Berikut ini uraian kegiatan yang berhubungan dengan penebaran benih budidaya ikan patin di kolam terpal:

Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal


1. Cara Memperoleh Benih
Cara memperoleh benih patin dengan pemijahan sendiri atau membeli di petani maupun pengumpul. Asal-usul benih ikut menentukan berhasil tidaknya usaha budidaya ikan patin. 

Untuk budidaya di dataran rendah, sebaiknya menggunakan benih yang berasal dari daerah dataran rendah juga. Pertimbangannya adalah untuk mempersingkat waktu adaptasi serta mengurangi tingginya resiko kematian yang terjadi.

Harga benih patin sangat bervariasi, tergantung dari ukuran benih, wilayah atau daerah tempat menjualnya. Pembenihan benih langsung dari petani tentu lebih murah dibandingkan membeli pada pengumpul.

tempat pembelihan benih ikan sebaiknya tidak terlalu jauh. Hal ini disebabkan peluang matinya benih saat pengangkutan akan semakin besar. Selain itu, biaya tranportasi pun jadi tinggi.

budidaya ikan patin di kolam terpal


2. Syarat Benih
Benih patin yang dipilih harus benar-benar baik dan sehat. Benih patin yang tidak gampang sekali terkena penyakit dan pertumbuhannya kurang optimal. Cara dan ciri-ciri benih patin yang baik dan sehat serta berkualitas bagus antara lain sebagai berikut:
  1. Ukuran benih seragam dan berwarna cerah (mengkilap)
  2. Gerakannya lincah dan gesit
  3. Tidak cacat dan tidak ada luka di tubuhnya.
  4. Bebas dari bibit penyakit.
  5. Posisi tubuh dalam air normal.
Benih patin untuk kegiatan pembesaran secara intensif minimal berukuran 3 - 4 inci per ekor. Ukuran benih patin sebaiknya seragam. Tujuannya agar masing-masing patin tidak saling mengganggu dan pertumbuhnnya bisa seragam.

Benih patin yang tidak seragam bisa menyebabkan persaingan mendapatkan pakan dan ruang gerak. Ikan berukura lebih besar dipastikan tumbuh lebih cepat, sementara yang kecil tetap kuntet. Benih patin yang kecil juga akan kalah dalam bersaing mendapat pakan.

3. Pengangkutan Benih
Pengangkutan benih patin dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni pengangkutan secara terbuka dan tertutup. Pengangkutan tertutup adalah pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan kantong plastik secara tertutup sehingga tidak ada persinggahan antara air dalam wadah dengan udara luar.

Oleh karena itu, kelangsungan hidup ikan tergantung kondisi alat pengangkut (kantong plastik). Kebutuhan oksigen ikan selama pengangkutan disediakan dengan cara memasukkan oksigen murni ke dalam kantong pengangkutan.

Sedangkan pengangkutan terbuka yaitu pengangkutan benih patin dengan menggunakan wadah tertentu dan patin yang diangkut langsung berhubungan antara udara dengan air media pengangkutan. Biasanya menggunakan drum atau tong plastik. Begitup budidaya ikan patin di kolam beton dan tanah pdf.

4. Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal - Penebaran Benih

budidaya ikan patin di kolam terpal
rinyrizkyaniaspia.blogspot.com

Penebaran benih adalah merupakan salah satu faktor yang menentukan dari kegiatan awal pemeliharaan ikan di kolam. Kesalahan dalam penebaran ikan, baik cara maupun waktunya, dapat menyebabkan ikan stress atau mati. Berikut syarat penebaran benih ikan patin yang baik:
  1. Kedalaman air dipertahankan 50 cm.
  2. Air kolam sudah ditumbuhi plankton atau pakan alami.
  3. Kualitas air sudah memenuhi syarat untuk budidaya ikan.
Perjalanan yang jauh dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan keadaan benih menjadi lemah. Transportasi jarak jauh menyebabkan benih ikan menjadi stress dan akhirnya mati jika langsung di tebar.

Untuk itu, benih harus dilakukan aklimatisasi (adaptasi) sebelum ditebar di kolam. Berikut proses adaptasi benih ikan patin:
  1. Setibanya di lokasi, ember/drum yang berisi benih ikan langsung diapungkan dalam air kolam selama 10-15 menit agar teradi penyesuain suhu.
  2. Masukkan air ke dalam wadah yang berisi benih, untuk mempercepat proses adaptasi.
  3. Jika suhu sudah sesuai, langkah selanjutnya adalah memiringkan ke dalam air dan benih-benih ikan dibiarkan keluar denan sendirinya.
  4. Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pada pagi atau sore hari karena suhunya tidak terlalu panas.
5. Padat penebaran Benih
Padat penebaran benih merupakan banyaknya jumlah ikan yang ditebarkan per satuan luas atau volume berdasarkan ukuran tempat budidaya ikan patin di kolam terpal tersebut.

Semakin tinggi tingkat penebaran benih, semakin intensif tingkat pemeliharaannya. Apabila populasi atau padat penebaran terlalu padat, ikn patin sangat rentang terhadap penyakit. Selain itu, padat penebaran ikan terlalu tinggi menyebabkan persaingan dalam merebutkan makanan.

budidaya ikan patin di kolam terpal

Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal - Pengelolaan Air  

Pengelolaan air, baik kualitas maupun kuantitas, merupakan kegiatan yang sangat penting diperhatikan. Prinsip dalam pengelolaan air adalah mengganti air yang lama dengan air yang baru sehingga oksigen bisa masuk dan bahan yang tidak dimanfaatkan/membahayakan seperti sisa-sisa pakan, kotoran ikan, dan amoniak (NH3) akan terbuang dari kolam budidaya.

Proses penggantian air dilakukan secara bertahap, yaitu air dikeluarkan 1/3 bagian dan diisi dengan air baru. Air yang dikeluarkan adalah bagian dasar kolam, dengan harapan fase dan sisa-sisa pakan yang membusuk di dasar kolam ikut terbuang.

Penambahan air ke kolam terpal sangat penting, terutama di musim kemarau karena volume air berkurang akibat menguap. Selain itu, suhu air pada musim kemarau juga dipastikan meningkat. Akibatnya, ikan gampang stress dan nafsu makan menurun.

Penggantian air kolam dilakukan secara periodik yaitu satu bulan sekali, atau bila kualitas air sudah menurun, yaitu tingkat kekeruhan yang berlebihan, berbau, dan warna air kolam berubah menjadi hitam tua atau hitam.

Jenis Pakan dan Cara Pemberian Selama Masa Pembesaran Ikan Patin di Kolam Terpal Plastik
Jumlah pemberian pakan , waktu, dan frekuensi pemberian pakan; serta cara pemberia pakan pada kolam terpal plastik hampir mirip sama dengan pembesaran patin di kolam tanah. Baca disini jenis makanan ikan patin yang bagus.

Jumlah Pemberian Pakan 
Pemberian pakan pelet bagi ikan dalam kolam terpal plastik diberikan sebanyak 3-5% dari bobot total tubuh ikan perhari. Setiap 2-3 minggu, pembudidaya disarankan melakuakn pengamatan atau sampling berat ikan yang dipelihara, kemudian dihitung bobot rata-ratanya.

Tujuannya agar pemberian pakan pelet tepat sesuai kebutuhan dan pakan yang diberikan tidak terbuang sia-sia. Hasil perkalian antara berat ikan rata-rata dan jumlah individu ikan akan diperoleh berat total ikan di dalam kolam.

Waktu dan Frekuensi Pemberian Pakan Ikan Patin di Kolam Terpal
Jika dalam melakukan budidaya ikan patin di kolam terpal masih dalam ukuran benih kecil, harus lebih sering dibandingakn dengan ikan ukuran besar, yakni bisa 4-5 kali dalam sehari. 

Sementara itu, untuk ika yang berukuran besar hanya perlu 3kali dalam sehari. Pada ikan patin, pemberian pakan porsi yang diberikan harus lebih besar pada malam hari dibandingkan pagi atau siang hari.

Hal ini karena ikan patin merupakan binatang nokturnal sehingga mempunyai kecenderungan beraktifitas pada malam hari, terutama dalam hal mencari makan.

Cara Pemberian Pakan 
Cara pemberian pakan ditaburkan secara merata disetiap sisi kolam agar setiap ikan memiliki peluang mendapatkan jatah yang sama. Pemberian pakan jangan dilakukan sekaligus dalam satu waktu.

Awalnya, pakan ditebarkan separoh dosis. Jika masih agresif, pakan dapat ditambahkan sampai patin malas menyambut pakan.

budidaya ikan patin di kolam terpal

Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal


Demikian inilah uraian singkat tentang teknik budidaya ikan patin di kolam terpal yang mudah dikerjakan oleh setiap orang. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba dengan keberhasilan yang maksimal.

Sumber: Panduan Lengkap Agribisnis Patin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar