--> Skip to main content

Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum

Cara Budidaya Belut dalam Kolam Infoikan.com Sudah tau tata cara ternak belut? ayau ingin tau cara budidaya belut tanpa lumpur? Siapa sih yang tak kenal belut, salah satu jenis ikan konsumsi.

Pada pembahasan yang lalu kita telah mengenal dari biologi belut, ternak belut yang benar dan habitat asli ikan belut di alam bebas. 

Didalam pemeliharaan belut ini, kita bisa membedakan pemeliharaan dalam 2 macam. Yang pertama adalah pemeliharaan belut yang nantinya akan di pakai sebagai benih. 

Sedangkan yang ke dua adalah pemeliharaan belut yang nantinya akan di pasarkan sebagai konsumsi. Karena itulah kita harus mengetahui akan dua-duanya. 

Berikut ini panduan lengkap cara budidaya belut dalam kolam dan drum yang mudah dikerjakan dengan modal yang sederhana dan murah serta harga bibit yang ekonomis.

Cara Budidaya Belut dalam Kolam


Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum

Pemeliharaan untuk Benih Belut dalam Kolam dan Drum
Dalam membesarkan benih-benih belut hasil perkawinan induk-induk di kolam peternakan tadi, maka kita masih juga memerlukan kolam pemeliharaan ikan biasa. 


Sebenarnya luas kolam untuk pemeliharaan ini tak terbatas dan terserah saja. Akan tetapi kalau memungkinkan memang di anjurkan untuk membuat yang berukuran 10X10 M . 

Hal ini kita kerjakan dengan maksut agar supaya tidak terlalu banyak menimbun sekam dan kotoran, yang di maksud adaah kotoran dari kandang ternak yang harus meliputi kurang lebih 15persen dari areal total kolam pemeliharaan yang bersangkutan. 

Akan tetapi kalau di teliti dan di lihat ke tempat-tempat para peternak belut yang ada sampai sekarang ini kebanyakan mereka hanya memakai kolam-kolam ukuran kecil saja untuk menyimpan dan memelihara bibit-bibit induk belut tersebut. 

Paling-paling mereka menggunakan ukuran 2x3x1 m. ukuran ini ternyata juga selain untuk benih-benih belut juga untuk induk-induk belut. Hingga dengan demikian maka penebarannya tak menentu. 

Karena ruang geraknya sangat terbatas, ,maka kepesatan tumbuhnya pun tidak dapat kita harapkan seoptimalnya. 

Memanglah kalau di katakana dengan ukuran kecil saja bisa, mengapa kita harus susah-susah membuat kolam yang berukuran besar? 

Juga ada orang yang mengatakan bahwa untuk ukuran kolam pemeliharaan besar kecilnya masih di perlukan penelitian-penelitian yang lebih mendalam.

Walaupun memang besar kemungkinannya kalau beut di tempatkan di tempat yang bebas dan luas akan cepat pertumbuhannya bila di bandingkan di tempat-tempat yang kecil dan sumpek. 

Kemudian yang lebih kita perhatikan lagi adalah pembuatan tinggi pematang harus pembuat sedemikian rupa. Hingga dapat menampung air rata-rata sedalam 50 cm. 

Ini dimaksudkan ada air segar dan ruangan bergerak yang cukup bagi belut-belut itu. 

Sebab harus kita ingat bahwa belut itu sering berkeliaran ke atas dan mencuatkan mulutnya ke atas permukaan air untuk mendapatkan oksigen secara langsung dari udara. Lalu yang harus kita usahakan pula adalah air itu harus mengalir walaupun dengan secara perlahan-lahan. 

Cara Buddaya Belut dalam Kolam - Jenis Makanan Belut;
Karena makanan alamiah mereka adalah jasad-jasad renik, maka untuk menumbuhkan jasad-jasad renik ini maka dasar kolam haruslah kita olah seseksama mungkin. 


Maksudnya supaya dapat membentuk lumpur yang cukup tebal, atau paling sedikit harus bisa mancapai 5 cm, kalau sudah di genangi air. 

Kemudian di tengah-tengah kolam itu kita di timbuni sekam padi di campur dengan dedak yang kasar dengan perbandingan 1;1. 

Setebal lebih kurang 10 cm, ini yang telah di padatkan dan menutupi dasar kolam lebih kurang 15 persen. Kemudian kita ditimbuni lagi dengan pupuk kandang kering setebal 10 cm pula. 

Memang setelah itu kita masih pula kita melakukan peimbunan-penimbunan itu semua dengan campuran dedak kasar dan sekam padi setinnggi 10 cm lalu dengan ikatan jerami dan merang. 

Seluruhnya itu setelah tertimbun lalu kita airi dengan secara pelan-pelan. Bila ingin baik dan timbunan tersebut tidak berantakan pakailah penutup anyaman bambu ataupun tumpukan batu-batu.

Kalau di Tanya berapa padat cara budidaya belut dalam kolam dan drum penebaran pembesaran benih  ini, maka sampai sekarang memanglah belum ada patokannya yang pasti. 

Namun para peterna tersebut yang tidak memisahkan induk-induk belutdengan benih-benihnya, rata-rata mereka itu menimbunkan 1 kg enih ukuran kurang lebih 3 cm tiap m perseginya, hingga dengan demikian maka untuk tiap m perseginya mereka menebar kurang lebih 500 ekor. 

Setelah kita memelihara selama 2 bulan di kolam tersebut, maka kalau hasilnya kita ambil akan mendapatkan belut-belut yang berukuran 5-8 sentimeter.

Kelemahan kita dalam beternak belut secara ini, adalah mortalitas atau jumlah kematiannya  tidak dapat kita ketahui dengan pasti. 

Karena itulah masih pula diharapkan agar ada orang-orang yang memang serius ataupun para ahli untuk meniliti dengan seksama serta menganalisa sebaiknya berapa jumlah belut atau benih yang kita masukkan ke dalam kolam yag seluas 1 m persegi. 

Kemudian masa pemeliharaan ini sebaiknya memang di batasi sampai 2 bulan saja, hal ini dilakukan supaya kita dapat mengeringkan kolam dan memperbaharui timbunan jerami, kotoran kandang ternak, dan lain-lain hingga nantinya akan menjadi sumber-sumber jasad renik yang di perlukan sebagai makanan belut. 

Kalau saja kita pelihara terus dalam kolam itu, lebih dari 3 bulan atau bahkan 4 bulan maka hasil belut kita ini akan menjadi kurus karena kekurangan makan.

Kemudian untuk menangkap belut-belut kecil ini dengan secara besar-besaran kita masih dapat melakukan dengan cara mengeringkan kolam seperti pada penangkapan benih ikan piaraan biasa yang lain.

Basanya belut-belut sebesar ini sudah dapat di jual sebagai benih-benih belut untuk di ternakan. 

Namun banyak juga orang yang agak sayang menjualnya sewaktu masih muda, sebab kalau di pelihara sebentar lagi akan menjadi cepat besar dan dewasa hingga harganyapun bertambah mahal. Sebab memang beratnya juga bertambah. 

Cara Budidaya Belut dalam Kolam - Pemleiharaan Belut Konsumsi

Cara budidaya belut dalam kolam dan drum selanjutnya adalah masa memelihara jenis belut onsumsi.

Kalau saja kita membutuhkan belut untuk keperluan konsumsi maka kita memerlukan waktu selama 4 bulan untuk pemeliharaannya. 

Sebab kalau kita pelihara belut-belut kita yang kecil itu selama 4 bulan, maka kita akan mendapatkan belut-belut yang panjangnya kurang lebih 30 cm. 

Akan tetapi jangan lupa bahwa pemeliharaan selama 4 bulan ini, haruslah kita bagi menjadi 2 tahap, yaitu masing-masing 2 bulan. 

Dengan jalan mengeringkan kolam dan kemudian mengganti dasar-dasar kolam dengan sekam, dedak kasar, jerami dan juga kotoran-kotoran kandang. 

Hal itu untuk menjaga supaya belut-belut yang kita pelihara ini tidak kehabisan makan. 

Karena setelah kita pelihara selama 2 bulan pertama, maka belut-belut kita ini telah mempunyai bentuk tubuh yang cukup besar, jadi kepadatannya pun harus kita kurangi.  

Hingga dengan demikian sebaiknya memang untuk tahap ke 2 ini setiap 1 m perseginya hanya kita masukkan 100 ekor saja. 

Yah memang 1setengah 5 bagian kalau di bandingkan dengan tahap pertama yang 500 ekor. 

Kalau belut-belut kita ini telah besar,hingga mencapai 30 cm setelah kita pelihara dalam tahap ke dua tadi. Maka untuk pengambilannya kita tidak bisa hanya mengandalkan pengeringan kolam saja. 

Sebab belut-belut ini telah pandai dan gesit sekali dalam membuat lobang-lobang. Maka cara pengambilannya lalu kita berganti dengan memakai sistem bubu,wawu,ataupun posong. 

Caranya adalah kita pasang posong-posong yang telah kita beri umpan di dalamnya, ini di lakukan pada malam hari sebelum kolam di keringkan. 

Karena belut ini memang memerlukan lobang dan makanan, ia lalu dengan mudah saja masuk ke dalam posong-posong itu. 

Dengan jalan demikian maka penangkapan secara besar-besaran belut-belut besar dapat di jalankan dengan baik.
 

Setelah sebagian besar belut-belut itu tertangkap,maka kolampun harus seger. kita keringkan. Di saat mengeringkan kola mini maka kembali kita harus mengganti bahan-bahan untuk dasar kolam. 

Yaitu mengganti sekam dan dedak, pupuk kandang dan juga jerami dan merang yang di perlukan buat makanan belut-belut berikutnya.
 

Belut yang telah mempunyai panjang badan lebih kurang 25-30 cm ini, bila kita jual di pasar akan bisa menghasilkan uang yang cukup lumayan. 

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam

Cara Budidaya Belut dalam Kolam


Demikian inilah sedikit penjelasan mengenai cara budidaya belut dalm kolam dan drum untuk mendapatkan jenis belut konsumsi untuk dijual di pasaran. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar