--> Skip to main content

Budidaya Ikan Nila di Keramba Bambu dan Kolam Tanah Air Diam

Budidaya Ikan Nila di Keramba Bambu infoikan.com Keramba bamboo biasanya digunakan untuk membesarkan ikan nila di perairan dangkal atau di aliran sungai.
 

Bahan dasar keramba ini terbuat dari bambu yang didesain berbentuk kubus atau balok. Karena nila termasuk jenis ikan konsumsi, harus benar-benar kuat dalam merakit kerambanya.
 

Ukuran keramba ukuran keramba bervariasi, tetapi pada umumnya berukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter.
 

Tinggi keramba 1,5 – 2 meter. Setengah bagian tinggi keramba ditanam di dasar sungai dan sisanya berada di dalam air dan permukaan air.
 

Kontruksi keramba dibuat rapat dan memiliki pintu di bagian atas untuk masuk keluar ikan dan memberikan pakan.

Lebih jelasnya untuk budidaya ikan nila di keramba bambu bisa langsung dibaca berikut ini lengkap pula dengan sistem budidaya kolam air deras dan kolam air diam.

budidaya ikan nila di keramba bambu


Budidaya Ikan Nila di Keramba Bambu



Berikut syarat lokasi perairan untuk budidaya ikan nila di keramba bambu:
 

  1. Perairan tidak tercemar serta telah memenuhi persyaratan minimal baku mutu kualitas dan baku mutu budidaya. 
  2. Kedalaman air minimal 1 meter dasar keramba pada suhu surut terendah.
  3. Kecepatan arus maksimal 3 meter per detik. 
  4. Suhu 23 – 30derajat C keasaman (pH) 6,5 – 8,5. 
  5. Oksigen terlarut lebih dari 5 mg/liter, amonia (NH3) kurang dari 0,02 mg/liter, kecerahan yang diukur dengan Secchi disk lebih dari 3 meter.

Penebaran Benih
 

Tahap berikutnya budidaya ikan nila di keramba bambu adalah penebaran benih.
 

Untuk pembesaran di keramba bambu pada aliran sungai ini sebaiknya menggunakan benih ikan nila dengan ukuran panjang minimum 8 cm.
 

Benih terlalu kecil dikhawatirkan belum mampu bertahan hidup di sungai. 

Pasalnya, risiko pencemaran di sungai relatif besar dibandingkan dengan tempat pemeliharaan lain.
 

Populasi ideal di keramba bambu pada aliran sungai sebanyak 10 ekor/me.
 

Misalnya, keramba bambu berukuran 2 x 1 meter dengan ketinggian 2 meter san ½ meter tingginya berada di permukaan air dapat diisi dengan ikan nila sebanyak 30 ekor (perhitungannya 2 x 1 x 1,5 m = 3 m3).
 

Pemberian Pakan
 

Langkah selanjutnya budidaya ikan nila di keramba bambu adalah pemberian pakan.
 

Sama halnya dengan pemberian pakan pada ikan nila yang di budidayakan di keramba jaring apung, ikan nila ini juga diberi pakan setiap hari.
 

Dalam satu hari, diberikan pakan berupa pelet halus yang dilakukan 2 – 3 kali dengan jumlah pakan 5% dari biomassa per hari pada bulan pertama.

Setelah itu, jumlah pakan dikurangi menjadi 3% dari biomassa per hari.
 

Budidaya Ikan Nila di Kolam Air Deras
 

Persiapan Kolam
 

Kolam air deras untuk budidaya ikan nila merupakan kolam deras air tawar yang menggunakan aliran air dengan debit dari 5 liter per detik.
 

Kolam air deras biasanya mempunyai tanggul atau pematang yang permanen.
 

Pasalnya, aliran air dengan debit yang cukup tinggi bisa merusak tanggul atau pematang dari tanah.
 

Syarat budidaya ikan nila di kolam air deras tak jauh berbeda dengan sistem budidaya ikan nila di keramba bambu, diantaranya:
  1. Sumber air cukup tersedia
  2. Bebas banjir
  3. Bebas pencemaran

Tekstur tanah lampung atau liat berpasir (dengan perbandingan lempung pasir 3:1), keasaman tanah (pH0 5 – 8, dan ketinggian lahan berada di 0 – 1.000 mdpl.
 

Persiapan pengolahan tanah atau pengolahan kolam air deras sebelum dilakukan penebaran benih: 
  1. Mengeringkan kolam selama 7 – 10 hari.
  2. Mengolah dasar kolam dengan cara dicangkul dan membalik lumpur sedalam 20 cm. 
  3. Memberikan kapur tohor atau kapur pertanian di dasar kolam dengan dosis 50 g/m2 atau sesuai kondisi pH (keasaman tanah). 
  4. Memupuk menggunakan pupuk kandang sebanyak 100 – 200 g/m2. 
  5. Mengecek serta memperbaiki bedengan dan pematang untuk menghindari kebocoran atau kerusakan. 
  6. Membuat kemalir sepanjang tengah kolam dari arah masuknya air ke arah keluarnya air kolam. 
  7. Mengisi air kolam hingga ketinggian 70 – 100 cm. 
  8. Setelah itu, kolam didiamkan selama satu minggu agar air mengendap dan bahan organik menumbuhkan plankton yang berguna sebagai makanan.

Penebaran Benih
 

Budidaya ikan nila di kolam air deras berikutnya merupakan penebaran benih.
 

Benih ikan nila yang siap dibesarkan di kolam air deras biasanya menggunakan benih berukuran 8 – 12 cm.
 

Idealnya, populasi di kolam air deras adalah 10 ekor/m2.
 

Jika kolam yang digunakan mempunyai luas 400 m2, benih yang dibutuhkan sebanyak 4.000 ekor. Benih ikan nila umumnya ditebar pada pagi hari.
 

Pemberian Pakan
 

Pemberian pakan untuk budidaya ikan nila di kolam air deras umumnya hampir sama dengan ikan nila yang dibesarkan di KJA dan keramba bambu.
 

Interval pemberian pakan tiga kali sehari. Dosis per hari pada bulan pertama sebesar 5% dari biomassa.
 

Setelah itu, pada bulan kedua dosisnya 4% dari biomassa setiap hari. Pada bulan selanjutnya dikurangi menjadi 3% dari biomassa.
 

Pakan ikan nila untuk budidaya intensif sebaiknya memiliki gizi yang lengkap sehingga benih benih dapat tumbuh secara optimal.
 

Kandungan pakan yang terpenting adalah proteinnya. Pasalnya, protein sangat memngaruhi pertumbuhan ikan.
 

Pakan ikan berbentuk pelet biasanya terbuat dari berbagai macam bahan, diantaranya tepung ikan,
  1. Bungkil kacang kedelai
  2. Pecahan gandum
  3. Dedak padi
  4. Vitamin (A, C, D3, E, K, B6, B12, dan niasin) serta antioksidan.

Buiddaya Ikan Nila di Kolam Tanah Air Diam


Persiapan Kolam
 

Kolam tanah air diam untuk budidaya ikan nila merupakan kolam air tawar dengan debit air yang kecil (kurang dari 1 liter per detik).
 

Karena itu, pematang dan bedeng pada kolam air diam tidak perlu dibuat permanen karena tidak ada risiko rusak atau terkena erosi oleh debit air besar.
 

Bentuk kolam tergantung kondisi lapangan.
 

Persiapan kolam tenang hampir sama dengan penyiapan kolam air deras, yaitu terdiri dari:
  1. Pengeringan
  2. Pengolahan dasar kolam
  3. Perbaikan pematang
  4. Pengecekan bedeng
  5. Pengapuran
  6. Pemupukan
  7. Dan pengisian air.

Syarat Lokasi Budidaya Ikan Nila di Kolam Tanah Air Diam
  1. Bebas banjir dan tidak tercemar
  2. Tekstur tanah lempung atau liat berpasir dengan perbandingan lempung dan liat 3 : 1.
  3. Keasaman tanah (pH0 5 – 8
  4. Ketinggian lahan 0 – 1.000 m dpl.
  5. Sumber air selalu tersedia.

Penebaran Benih
 

Populasi ideal budidaya ikan nila pada kolam tanah air diam sebanyak 10 ekor/m2.
Benih yang digunakan dapat berasal dari pendederan III (p3) atau pendedean IV (P4). Ukuran optimum benih sekitar 8 – 13 cm.
 

Cara penebaran ikan nila sama dengan penebaran benih di kolam air deras dan keramba jaring apung.
 

Untuk menghindari stress, penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 0.6 – 07.30.
 

Pemberian Pakan
 

Pakan sebaiknya mengandung protein 24 – 30% agar pertumbuhan ikan nila berlangsung optimal.
 

Pakan diberikan tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan sore hari. Pakan ikan nila bisa berupa pelet apung maupun pelet tenggelam.
 

Dosis pemberian pakan per hari pada bulan pertama sebesar 5% dari biomassa. 

Setelah itu, pada bulan kedua dosisnya 4% dari biomassa.
Pada bulan selanjutnya menjadi 3% dari biomassa.


Dengan mengikuti beberapa langkah budidaya ikan nila di keramba bambu dan kolam sistem air deras di atas, maka secara tidak langsung akan mendapatkan kemudahan dalam memulai usaha.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar