--> Skip to main content

Ini Dia Usaha Ikan Nila yang Menguntungkan untuk Pemula

Usaha Ikan Nila Infoikan.com Mudahnya membuka usaha ternak ikan nila yang masih menjadi daftar jenis ikan konsumsi merupakan lanngkah tepat bagi pemula.

Tata laksana budidaya hakekatnya adalah suatu perencanaan sebelum usaha budidaya ikan nila dilaksankan.

Tanpa perencanaan yang matang, sebuah kegiatan usaha dapat menemui kegagalan atau proses usaha untuk mencapai tujuan kurang efektif dan efisien, tetapi dengan perencnaan menjadi lebih baik, dan terarah.

Hal - hal yang perlu mendapat perhatin dalam bidang tata laksana usaha meliputi: persiapan modal, menentukan jenis usaha, penentuan lokasi budidaya, sarana dan penyedia, serta penyediaan benih.

Berikut ini Anda bisa membaca bagaimana usaha ikan nila dapat meraih keuntungan yang lebih, serta sediki berkurang akan modl yang kita keluarkan.

Usaha Ikan Nila

Usaha Ikan Nila yang Menguntungkan

Persiapan Modal
Sebelum usaha budidaya dilaksanakan tentu perlu mempersiapkan modal, baik berupa uang khas maupun lahan tempat pemeliharaan.

Besar kecilnya modal sulit diukur secara pasti. Semua tergantung keampuan serta memperhitungkan skala usahanya. Apakah akan memilih usaha kecil, menengah atau besar.

Pemeliharaan ikan nila merah khususnya skala kecil, biasanya menggunakan kolam dengan ukuran tidak lebih dari 500 m2, yang hasilnya relatif sedikit, untuk dinikmati sendiri dan sebagian dijual.

Usaha Ikan Nila


Macam-Macam Ukuran Usaha Ikan Nila
Pada usaha skala kecil tentu saja modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, apa lagi lahan untuk kolam pemeliharaan milik sendiri di pekarangan.

Pada pemeliharaan skala menengah, bisa dilakukan di kolam pekarangan sawah, di aliran sungai atau waduk, dan sifatnya sudah mengarah ke komersial, hasilnya untuk dijual.

Biasanya disebut usaha semi intensif, jika dilakukan di kolam, luas kolam sudah lebih dari 500 m2 disertai pengapuran serta pemupukan kolam untuk menciptakan pakan alami.

Usaha ikan nila pada pemeliharaan skala besar, biasanya sudah tidak disebut lagi pemeliharaan melainkan budidaya, modal yang dibutuhkan relatif besar, dan semua hasil untuk dijual bahkan bila perlu di ekspor.

Usaha skala besar atau disebut secara intensif dapat dilakukan di kolam, ataupun di waduk dengan sistem jaring apung (keramba).

Masalah Modal Usaha Ikan Nila
Berapa besar modal yang diperlukan perlu dihitung secara sungguh-sungguh dan untuk keprluan apa saja yang perlu disiapkan misalnya untuk kebutuhan membuat kolam atau jaring apung,

Untuk modal yang harus dikeluarkan jika pemeliharaan di sungai dan waduk, mungkin hanya pembelian bibit, persediaan pakan hingga panen tiba, dan peralatan.

Cakupan Usaha Ikan Nila

Cakupan budidaya ikan nila merah meliputi pembenihan, pembesaran, atau kedua - duanya. 

Usaha pembenihan yaitu memproduksi benih dalam ukuran tertentu kemudian dipasarkan atau dijual.

Sedangkan pembesara adalah membesarkan benih dari ukuran tertentu menjadi ikan jenis konsumsi. Ataua usaha pembenihan sekaigus pembesaran.

Benih diperoleh dari hasil pemijahan induk-induk ikan yang dimiliki dan dipelihara sendiri, dalam hal ini benih tidak perlu membeli.

Sedangkan untuk usaha pembesaran saja, dengan sendirinya benih harus diperoleh dari membeli. 

Sebagai bahan pertimbangan saja khususnya yang belum pernah atau berpengalaman memelihara apalagi membudidayakan ikan air tawar jenis apa saja, 

Alangkah baiknya sebagai uji coba usaha bisa dimulai dengan cara membesarkan ikan nila saja.

Modal yang diperlukan tidak terlalu besar, pengolahannya masih sangat gampang. Benih dapat dengan mudah dibeli di balai Benih Ikan (BBI) di setiap profinsi atau kabupaten.

Penentuan Lokasi Membuka Usaha Ikan Nila
Penentuan lokasi lahan budidaya perlu mendapat pertimbangan, supaya dapat berhasil dengan pengorbanan yang efisien, apakah akan memilih lokasi di sekitar rumah tinggal.

Jika punya lahan cukup luas pastinya akan sangat efektif, tersedia air dengan cukup, kualitas air baik (tidak mengandung bahan kimia). Apakah akan memilih budidaya di aliran sungai.

Dari pengamatan di lapangan, penduduk yang tinggal sekitar aliran sungai berhasil memelihara ikan nila merah ini dengan wadah jaring terapung.

Dengan syarat volume air sungai konstan dan memiliki kedalaman minimal 3 m. Atau dapat dipilih budidaya ikan nila merah di waduk.

Dari pengalaman, banyak memilih keramba ikan di waduk-waduk justru tempat tinggalnya jauh dari rumah. 

Kebanyakan mereka lebih suka menyerahkan pengolahannya pada orang yang dipercaya dan tinggal di sekitar area atau waduk, bahkan di atas jaring apung dibuat rumah - rumahan,

Kemudian beberapa hari sekali si pemilik atau pengusaha ikan tersebut meninjau yang disebut juga mengontrol tempat tersebut.

Sistem Usaha Budidaya Ikan Nila
Sistem budidaya ikan nila merah dikenal istilah dengan nama budidaya tunggal kelamin (monoseks), campur kelamin (jantan dan betina) atau polikultur (campur dengan jenis ikan lain).

1. Tunggal Kelamin
Dalam suatu wadah pemeliharaan hanya dipelihara benih jantan saja. Di satu sisi ini amat menguntungkan, karena ikan nila jantan lebih cepat pertumbuhannya dari pada ikan nila betina.

Dan pertumbuhannya cenderung seragam serta berbobot.

2. Campur Kelamin
Sistem campur kelamin artinya satu wadah pemeliharaan terdapat jantan dan betina. Kareena nil jantan pertumbuhannya lebih cepat, maka hasil yang akan diperoleh nantinya tidak dapat seragam, ada yang kecil dan ada yang besar.

3. Polikultur
sistem polikultur yaitu satu wadah pemeliharaan terdiri dari beberapa jenis ikan misalnya, nila, emas, lele, dan sebagainya. Sistem ini berguna untuk penggunaan efisien pakan.

Usaha Ikan Nila

Usaha Ikan Nila







Nah inilah sedikit gambaran untuk membuka usaha ikan nila yang dapat menguntungkan sekaligus hasil cepat besar juga cepat panen. Bermanfaat selalau, selamat mencoba.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar