--> Skip to main content

Budidaya Infusoria Pakan Alami Burayak Ikan

Budidaya Infusoria Infoikan.com Infusoria adalah salah satu kelas dari filum protozoa. Dalam kelas infusoria ini kita mengenal sub kelas Ciliata, yaitu kelompok hewan – hewan bersel satu yang berbulu – bulu getar (silia).

Beberapa jenis Ciliata yang sering kita jumpai antara lain adalah paramae cium caudatum, Colpoda cucullus, Didinium nasutum, dan Colpidium campylum.
 

Infusoria umumnya hidup di air tawar, misalnya di sawah – sawah yang banyak jeraminya. Naumn, ada juga diantaranya yang hidup di air laut. 

Banyak yang sudah kultur infusoria ini dengan kol dan kentang serta sawi yang langsung ditempatkan dalam wadah toples dan ember yang agak besar tanpa starter.

Makanan infusoria sendiri terdiri dari bakteri, protozoa lainnya yang lebih kecil, ganggang renik, regi, dan detritus yang halus. 

Oleh karena itu sebelum melakukan budidaya infusoria, sobat dapat mengetahui bahwa dia ini penghuni perairan – perairan yang tercemar, yang sedang mengalami pembusukan yang hebat.

Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria Pakan Burayak Ikan Alami

Paramaeccium relative berukuran besar, yaitu sepanjang 80 – 350 mikron. Dengan mata telanjang, Nampak seperti bintik putih yang bergerak – gerak.

Bentuknya mirip sandal, sehingga dinamakan juga sebagai binatang sandal. Seluruh permukaan tubuhnya berbulu – bulu getar, sehingga dapat bergerak – gerak dengan lincahnya.

Mulutnya berupa suatu lekukan pada ujung tubuh yang lancip.

Colpoda tubuhnya sedikit pipih, cembung pada bagian punggung, dan datar pada bagian perutnya. Lubang mulut sel mengarah ke depan, yang dikelilingi oleh bulu – bulu getar.

Dinium berbentuk agak berbulat panjang, dengan bulu getar yang tersusun dalam rangkaian. Ujung depan tubuhnya mempunyai bangunan seperti kerucut yang menonjol.

Pada pucuk kerucut tersebut, terdapat mulutnya. Colpidium berbentuk lonjong, dengan lubang mulut sel terletak di tengah – tengah tubuh.

Infusoria berkembangbiak dengan 2 macam cara, yaitu dengan pembelahan sel dan dengan konyugasi. 

Pembelahan sel merupakan cara perkembangbiakan yang cepat pada kondisi lingkungan yang baik. 

Sedangkan konyugasi merupakan selingan diantara pembelahan sel yang telah berlangsung secara terus – menerus.

Rupa – rupanya cara konyugasi ini merupakan suatu penyegaran setelah infusoria makin lama makin loyo dengan kegiatan membelah dirinya.

Pada perkembangbiakan cara konyugasi, dua sel induk infusoria saling menempel, yang kemudian diikuti oleh pertukaran dan pembauran inti sel.
Pembibitan Infusoria


Sebelum budidaya infusoria berlanjut, bibit infusoria (khususnya ciliata) dapat kita peroleh dari alam. Caranya kita lakukan dengan alat pipet yang panjang, berujung halus, dan berbola penyedot yang besar.

Karena infusoria suka berenang – renang bebas diantara akar – akar tanaman air (terate, enceng gondok, kiambang, dan lainnya), lagi pula tidak suka pada sinar matahari langsung, maka pencariannya kita lakukan di tempat yang banyak tanaman air yang teduh.

Dengan alat pipet, kita menyedot air di sarang – sarang infusoria. Air yang telah kita sedot kemudian kita tampung di botol.

Apabila kita menghendaki kepadatan yang tinggi, maka airnya perlu kita saring dulu dengan kain sutera. 

Selanjutnya air yang bersangkutan kita amati dengan mikroskop, untuk mengetahui ada tidaknya bibit infusoria yang terbawa ketika menyedot dengan pipet.

Untuk mempermudah pengamatan infusoria (ciliate) yang bergerak – gerak lincah itu, maka gerakannya perlu kita hambat dulu. Untuk itu kita dapat menggunakan serabut kapas, serabut kertas lensa, agar – agar, selatin, atau tragakan.

Selanjutnya kita dapat kita tularkan dalam media penangkaran, agar tumbuh menjadi lebih banyak.

Penangkaran Infusoria
Untuk penangkaran bibit infusoria tersebut, kita dapat menggunakan media air rebusan jerami.

Media tersebut kita buat dengan merebus 70 g jerami kering yang telah kita potong dalam air suling selama 15 menit.

Setelah dingin kemudian kita saring dengan kain belacu atau kain halus lainnya. Air saringan yang kita dapat selanjutnya kita encerkan lagi dengan air suling hingga tersisa ½ liter.

Selain median penangkaran infusoria dengan jerami, juga bisa menggunakan rebusan kacang panjang, rebusan kecambah (kacang hijau), rebusan daun selada, atau air beras.
  1. Sediakan bibit infusoria
  2. Ambil larutan air hasil rebusan 10 ml
  3. Kemudian encerkan air menjadi 100 ml
  4. Masukkan dalam wadah cawan petri (Petridis)
  5. Masukkan bibit infusoria (ciliate) 
  6. Lalu tutup dengan kain sutera
  7. Suhu ideal 28 derajat C
  8. Tunggu 1 – 2 minggu, maka hasilnya akan berkembang banyak.

Budidaya Infusoria secara Massal

Dalam hal ini dapat melakukannya melakui penangkaran bertahap, yaitu berturut – turut melalui penangkaran di dalam wadah 1 liter, 1 galon, 200 liter, dan akhirnya 1 ton.

Untuk wadah 1 liter, dan 1 galon kita masih dapat menggunakan air rebusan jerami atau lainnya sebagai medium.

Sedangkan untuk wadah yang lebih besar, untuk air mediumnya kita gunakan air mentah saja, tanpa direbus, sebab apabila kita rebus, sedangkan jumlahnya cukup banyak, maka kita akan kesulitan.

Apabila kita ingin budidaya infusoria di dalam wadah 200 liter, atau 1 ton, maka:
  1. Wadah diisi air mentah
  2. Masukkan potongan jerami atau rumput kering
  3. Tambahkan daun selada atau kulit pisang kering
  4. Airnya kita beri aerasi.
  5. Tunggu selama 1 minggu
  6. Maka akan tumbuh bakteri, cendawan, dan ganggang (semua bahan organik)
  7. Bahan organic tersebut sebagai makanan infusoria (ciliata)
  8. Kemudian masukkan bibit infusoria (ciliata)
  9. Biarkan 1 minggu biasanya akan berkembang sendiri dengan ditandai oleh berubahnya air menjadi keputih – putihan.
Lalu bisa kita ambil sebagai pakan burayak ikan hias dan ikan konsumsi yang kita pelihara, terutama burayak yang sedang beralih makanan dari fitoplankton ke zooplankton.

Misalnya saja burayak ikan lele. Apabila medium budidaya sampai berbau busuk, maka perlu kita lakukan penggantian air. 

Air yang lama kita buang dengan selang secara bertahap, yang kemudian kita masukkan air baru (dengan selang juga), sampai volume kembali seperti pada semula lagi.

Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria


Budidaya Infusoria

Inilah beberapa langkah cara budidaya infusoria pakan burayak ikan alami. Semoga dapat memberikan jawaban pencarian Anda dan selamat mencoba dengan keberhasilan yang maksimal.
Bantu share lagi ya jika bermanfaat..
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar