--> Skip to main content

Ini Dia Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya Infoikan.com Sudah tahu cara membuat keramba bambu? Atau ingin tahu cara membuat keramba ikan nila supaya cepat besar? Berikut ini kontruksi biaya pembuatannya.

Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai atau waduk-waduk kecil banyak membudidayakan nila merah dengan sistem keramba jaring apung (KJA).


Aliran sungai dibendung  kemudian akan terkumpul air dalam volume yang besar dan konstan, ini bisa di manfaatkan untuk memelihara ikan.

Keramba yang digunakan tidak menggunakan pelampung dari drum, tetapi dengan bambu yang masih utuh dengan ukuran bambu yang besar.

Inilah sebabnya mungkin disebut keramba karena tempatnya di aliran sungai atau waduk-waduk kecil serta dalam skala usaha yang tidak besar, maka wadah pemeliharaan dinamakan keramba.

Sedangkan waduk-waduk besar sistemnya sudah intensif wadahnya dinamakan jaring terapung, dengan pelampung, dengan pelampung menggunakan drum.

Untuk itu bagi Anda yang ingin tahu cara membuat keramba jaring apung untuk budidaya ikan nila dan jenis ikan konsumsi lainnya, berikut ini tips sederhana cara merakit jaring apung.

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya

Jaring terapung sudah lebih modern, tidak sekedar keramba dari bambu yang sederhana, tetapi keramba sudah dimodifikasi, bahkan rakitnya ada yang dibuat dari pipa besi.

Membuat Keramba Sederhana
Keramba ini bisa digunakan di waduk maupun aliran sungai, tetapi biasanya dari pengalaman petani ikan, keramba ini digunakan di sungai atau waduk yang berukuran kecil.


Cara Merakit Keramba Jaring Apung (KJA)
Cara merakit untuk membuat keramba terbuat dari bahan bambu, digunakan untuk memasang kantong jaring (jala). 


Bentuknya persegi panjang, dan ukuran sangat bervariasi. Ada yang ukuran panjang 2 m dan lebar 2 m, panjang 7 m dan lebar 3 m dengan tinggi 2-3 m.

Dari pengamatan di lapangan petani membuat rakit ukuran (panjang X lebar X tinggi) = 7 m x 3 m x 2 ½ m. Rakit yang masuk ke dalam air 170 cm, dan yang tampak 2 ½ - 1,7 m = 80 cm.

Keempat sudut rakit menggunakan bambu utuh (belum dibelah) dan sebagai penyambung bambu-bambu yang telah dipotong sesuai kebutuhan, setiap sambungan bambu menggunakan tali ijuk.

Pembuatan rakit ini tidak disertai titian, jadi seandainya ingin memberi pakan atau mengontrol ikan, sipemelihara harus mendekati dengan sampan atau getek.

Sebab rakit diletakkan di tengah-tengah sungai atau waduk yang ke dalaman airnya cukup memenuhi syarat.

Pelampung
Keramba sederhana tidak menggunakan drum sebagai pelampung tetapi menggunakan bambu yang masih bulat (utuh) sebagai pelampung.


Bambu dipotong sebanyak dua sisi lebar dan dua sisi panjang, diikatkan dengan bambu yang telah dipotong, dengan tinggi 170 cm dari dasar rakit.

Jika menghendaki rakit ditenggelamkan di air setinggi 150 cm, berarti pelampung bambu ini dibuat setinggi 150 cm juga.

Supaya rakitan kuat, pelampung bambu ini harus memilih bambu yang besar diameternya.

Jaring
Jaring atau jala terbuat dari bahan polyethylene, dengan mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipelihara. 


Prinsip lubang jaring ini adalah ikan tidak dpat menerobos keluar tetapi juga oksigen di dalam keramba tetap terpenuhi dengan baik.

Jika luang-lubang jaring terlalu kecil dan ikan yang ada di dalamnya sangat banyak dan berukuran relatif besar, Maka akan bisa kekurangan oksigen. 

Ukuran mata jaring (mesh size) ada yang ½ inci, 1, dan 2 inci.

Sayangnya jaring atau jala sudah jadi dalam bentuk kantong sampai saat ini belum ada di pasaran. Yang ada hanya bentuk gulungan yang penjualannya secara kilon dengan harga tertentu.

Jika menghendaki keramba yang sudah jadi tinggal pakai, dapat menghubungi petani ikan di lokasi budidaya dan tentu saja yang sudah berpengalaman, biasanya mereka menerima pesanan pembuatan keramba.

Cara Memasang Keramba Jaring Apung
Untuk memasang jaring pada rangka rakit perlu digunakan tali plastik (tali iris) serta diperlukan benang plastik untuk merajut lembaran jaring.


Pemasangan jaring yang telah membentuk kantong sesuai bentuk rakit dimasukkan ke dalam rakit dan diikatkan disetiap bagian dari rakit,
Supaya selalu menempel dan kuat, 


jika ditenggelamkan di dalam air tidak bergeser dari tempatnya. Dan setiap sudut bawah jaring diberi pemberat, dari batu, besi, supaya jaring tetap di siku. 

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Macam-Macam Keramba Jaring Apung untuk Budidaya
Ada dua macam jaring yang digunakan untuk pembuatan keramba ini, jaring berdiameter lebar untuk kantong, dan jaring yang luangnya rapat untuk menahan pakan yang ditebarkan.

Pemasangan jaring rapat ini dijahitkan pada jaring lubang besar setinggi (lebar 50 cm) dari batas pelampung ke bawah. Tujuannya supaya pakan (pellet) tidak keluar sebelum dimakan ikan.


Jangkar
Keramba di perairan sungai dan waduk kecil biasanya tidak menggunakan jangkar untuk menahan rakit, tetapi menggunakan tambang yang dibentagkan di kedua tepian sungai atau waduk,


Tambang tersebut diikatkan ke bagian dari rakit, sehingga rakit selalu dalam posisi di tempat meskipun air sungai mengalir atau ada tiupan angin kencang. Bila perairan sangat luas, barulah menggunakan jangkar.

Cara Membuat Keramba Jaring Apung (KJA) untuk Ukuran Budidaya yang Lebih Besar

Keramba jaring terapung digunakan untuk usaha pembesaran secara intensif di perairan luas, biasanya di waduk-waduk besar.

Kalau jaring terapung yang ini menggunakan pelampung dari bahan drum plastik, drum bekas minyak tanah yang berkapasitas 200 liter.

Pada jaring terapung biasanya dilengkapi rumah saja, untuk orang yang sehari-hariannya memberi pakan, mengawasi, dan sebagainya serta perlu fasilitas perahu untuk membuat keperluan pembelian pakan, benih, dan keperluan lainnya.

Rakit
Rakit untuk jaring terapung sebenarnya sama saja dengan keramba, hanya saja rakitnya dibuat lebih kuat, dari bahan bambu, kayu serta menggunakan plat besi untuk menahan pelampung supaya kuat, dan tahan lama.


Bentuk rakit bisa 4 persegi panjang atau segi empat bujur sangkar dengan ukuran bervariasi.

Dari paling kecil 4 X 4 X 2 m (panjang X lebar X tinggi) ; 6 X 8 X 3 m ; serta sampai ukuran besar 9 X 9 X 3.

Jaring
Jaring yang digunakan sama dengan untuk membuat keramba, dari bahan yang sama pula, yaitu nilon jenis polyethylene.


Pembuatan jaring disesuaikan dengan luas rakit berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang.

Jangkar
Karena jaring terapung digunakan di waduk-waduk besar, perlu peralatan berupa jangkar.


Gunakan untuk menahan rakit supaya pada posisi yang tetap. Ada beberapa jenis jangkar sebagai pemberat, yaitu jangkar pasak dari bahan besi atau kayu, jangkar dari semen beton, jangkar dari batu-batu yang dibungkus kantong jaring.

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya

Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya


Cara Membuat Keramba Jaring Apung untuk Budidaya

Itulah beberapa uraia singkat mengenai cara membuat keramba jaring apung untuk budidaya yang dikenal dengan nama KJA (Keramba Jaring APung) lengkap dengan foto dan tutorialnya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Yuk berbagi lagi..
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar