--> Skip to main content

Ini Dia Tips Sukse Pembenihan Ikan Mas Koki

Pembenihan Ikan Mas Koki Infoikan.com Tujuan utama bertenak koki adalah memperbanyak atau menghasilkan keturunan koki yang memenuhi standar yang diinginkan, baik kualitas (jumlah) maupun kualitas (mutu). 

Perbanyakan keturunan bisa dilakukan dengan bantuan manusia, bisa juga secara alami. Mas koki masih termasuk jenis ikan hias yang mudah dipelihara.
 

Hasil yang di dapat dari perbanyakan dengan bantuan manusia tentunya harus lebih baik daripada perkembangbiakan secara alami.
 

Hal ini terkait dengan berkurangnya factor-faktor yang merugikan selama proses perkawinan secara alami, 

Misalnya perkawinan induk yang kurang berkualitas, dimangsanya telur oleh induk, gangguan makhluk hidup lain, dan gangguan oleh lingkungan.
 

Salah satu hal terpenting dalam usaha pembenihan ikan mas koki adalah perawatan. Pembenihan disini meliputi pemijahan dan penetasan telur serta tahapan pemeliharaan benih ikan koki.

Pembenihan Ikan Mas Koki



Pembenihan Ikan Mas Koki


Ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum melakukan proses pembenihan koki.  

-induk yang berkualitan dan siap kawin
-kolam atau bak pemijahan
-substrak untuk menempel telur koki
-pakan untuk induk dan anakan koki
-peralatan penunjang lain
 

PEMILIHAN BAKALAN INDUK
Faktor terpenting dalam pembenihan ikan mas koki adalah induk yang akan di pijahkan harus berkualitas, karena kualitas benih yang dihasilkan sangat tergantung pada kualitas induknya.
 

Akan sia-sia usaha pemijahan yang dilakukan jika ternyata kualitas koki tidak sebanding dengan biaya pemeliharaannya.
 

Peternak akan mengalami kerugian karena harga jual koki jelek akan jelek pula. Cara memilih koki induk yang berkualitas tidak segampang pemeliharaannya.
 

Setiap strain memiliki para meter tersendiri meskipun dalam beberapa hal ada kesamaan.
 

Dalam memijahkan koki, peternak minimal harus mempunyai sepasang induk yang sudah siap kawin.
 

Ada 2 cara untuk mendapatkan bakalan induk. Cara pertama, menyiapkan induk dari stock koki yang dimiliki.
 

Cara kedua, mendapatkan induk dari peternak lain, terutama jika baru akan memulai usaha pembudidayaan koki.
 

Keuntungan dari cara kedua adalah tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menyiapkan dan memelihara bakalan induk.
 

Namun, dengan cara pertama peternak dapat menentukan kualitas induk koki dengan perawatan dan pola pakan yang benar.
 

Penyeleksian Bakalan Induk
seleksi untuk mendapatkan bakalan induk dapat dilakukan ketika koki masih masih berumur satu bulan, yaitu dengan cara melihat ada tidaknya cacat tubuh dan lengkap tidaknya sirip koki.
 

Namun, seiring dengan pertumbuhannya tentunya masih ada seleksi selanjutnya.
 

Pasalnya, bukan tidak mungkin cara pemeliharaan yang salah akan mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal sehingga koki akan cacat.
 

Seleksi selanjutnya akan dilakukan ketika koki sudah berumur 3 bulan karena dalam usia ini pertumbuhan koki sudah sempurna.
 

Koki bakalan yang lolos seleksi inilah yang seharusnya dibesarkan hingga menjadi koki dewasa yang siap kawin.
 

Dalam pembesaran setelah berumur 3 bulan sebaiknya koki jantan dipisahkan dari koki betina.
 

Tujuannya, selain untuk menumbuhkan ra “kangen” bagi pasangan calon induk koki, juga untuk mendapatkan kematangan kelamin yang sempurna sehingga ketika dikumpulkan bisa langsung memijah.
 

Kematangan kelamin yang sempurna akan sulit dicapai jika pemisahan jantan-betina tidak dilakukan karena akan ada kemungkinan bakalan induk melakukan pemijahan alami padahal sel kelamin keduanya belum benar-benar matang. 

Tips Memilih Induk Ikan Mas Koki yang Baik
secara umum pembenihan ikan mas koki, terutama bakalan induk koki yang baik mempunyai syarat sebagai berikut;
 

Syarat memilih induk ikan mas koki:
-umurnya sudah 3 bulan,
 

-ukuran tubuhnya sebesar bola bekel atau berdiameter seukuran uang logam Rp100 lama.
 

-berbadan sehat, tidak sakit atau cacat.
 

-sisik tubuhnya utuh dan rapi, menutup seluruh permukaan kulit, warnanya cerah dan jelas.
 

-sirip ekornya bercabang 4, tetapi tidak terlalu mekar. Sirip ekor yang baik selalu mengucup ketika sedang berenang dan baru mekar ketika berhenti berenang.
 

Menurut pengalaman pembenihan ikan mas koki, jika sewaktu berenang ekornya mekar, pada saat dewasa koki akan terseok-seok dan akan berenang dengan menungging.
 

Selain syarat umum, masih ada syarat khusus untuk setiap strain yang harus dipenuhi.
 

Syarat khusus ini mengikuti keistimewaan setiap strain yang berbeda-beda. 

Berikut ini beberapa syarat khusus yang harus dimiliki beberapa strain koki 

-untuk koki lion head, bakalan induk harus mempunyai hiasan mehkota besar yang melingkar penuh di kepalanya. 

Pipinya pun harus tembem. Kalaupun mahkota tersebut bentuknya seperti topi yang bertengger, koki itu masih dapat dijadikan alternative pilihan.
 

-untuk koki mutiara, bakalan induk harus mempunyai bentuk badan yang bulat seperti bola pingpong, dengan kepala kecil dan meruncing. 

Badannya harus berbintik-bintik agar nantinya dihasilkan warna dan sisik mutiara yang bagus.
 

-untuk koki mata balon, bakalan induk dapat dipilih yang gelembung udara di bawah matanya yang berukuran besar dan seimbang. 

Jika salah satu matanya cacat karena tertusuk, sebaiknya mata yang sebelahnya juga ditusuk. Cara ini akan membuatnya normal.
 

-untuk koki kepala merah, bakalan induk harus mempunyai badan yang benar-benar putih dan kepalanya dihiasi jambul yang dipenuhi warna merah.
 

Cara Merawat Bakalan Induk Ikan Mas Koki yang Baik
 

Pembenihan ikan mas koki tak luput dari pemeliharaan. Bakalan-bakalan induk yang terpilih sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenis kelaminnya.
 

Indukan koki akan siap dipijahkan setelah berumur 6-7 bulan. Selama dipisahkan, bakalan induk tersebut harus dirawat secara benar agar di dapatkan induk yang bagus.
 

Pada dasarnya, merawat bakalan tidak jauh berbeda dengan merawat koki atau ikan hias lainnya.
 

Sebelum melakukan perawatan bakalan induk, peternak harus menyiapkan kolam pemisahan bakalan induk yang berukuran 4x6 m.
 

Tips Menurunkan Ikan Mas Koki yang Baik untuk Pembenihan
kolam mini sebaiknya yang pernah dipakai dan berlumut, tetapi sebelumnya lumutnya harus dibersihkan dan dikurangi terlebih dahulu.
 

Setelah itu kolam pembenihan ikan mas koki dikeringkan dan dijemur pada panas matahari kurang lebih selama 2-3 hari.
 

Pengeringan ini bertujuan untuk mematikan bibit penyakit yang dapat menyerang koki selama perawatan.
 

Selanjutnya, air dimasukkan kedalamnya, ketinggian air dikolam ini cukup 20-30 cm.
 

Sebaiknya air yang dihgunakan adalah air sumur yang sudah diendapkan minimal 24 jm agar ph dan suhunya normal.
 

Koki sebaiknya dimasukkan kedalam kolam saat suhu air rendah, yaitu pada pagi atau sore hari.
 

Tujuannya untuk mengurangi stress pada koki saat dipindahkan. Kenaikan atau penurunan suhu yang perlahan pada pagi atau sore hari akan memudahkan koki untuk beradaptasi.
 

Bahkan induk yang bisa dimaksukkan kedalamnya sebanyak 50 ekor.
 

Jika bakalan induk adalah hasil dari kolam sendiri, pemindahannya dapat dilakukan dengan menggunakan ember plastic.
 

Caranya, masukkan ember kedalam kolam sampai bibirnya tenggelam, biarkan koki berenang keluar dengan sendirinya.
 

Jika bakalan induk diperoleh dengan membeli dari orang lain, pemindahannya dilakukan dengan melakukan adaptasi terlebih dahulu.
 

Caranya, masukkan kantong plastic yang berisi koki kedalam kolam, biarkan selama 30 menit.
 

Setelah 30 menit, suhu air didalam kantung plastic akan sama dengan suhu air dikolam.
 

Kemudian, pengikat kantung dapat dilepaskan dan biarkan koki keluar untuk mengenal lingkungan barunya.

Selama melakukan perawatan, yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan, pergantian air, penyortiran, dan pencegahan timbulnya penyakit pada koki.
 

Prose Pemberian pakan pada Induk mas Koki
Setelah dilepaskan kekolam pembenihan ikan mas koki yang baru, koki jangan langsung diberi makan. Biarkan koki tersebut mengenal lungkungan barunya terlebih dahulu.
 

Frekuensi pemberian pakan yang ideal adalah 2 kali sehari, yaitu pada pukul 10.00 pagi dan pukul 15.00 sore.
 

Frekuensi ini dianggap ideal karena koki adalah jenis ikan yang mencari makan pada siang hari dan pada jam-jam tersebut kandungan oksigen di air sedang tinggi sehingga memacu nafsu makan koki.
 

Pemberian koki harus proposional, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. 

Pemberian pakan yang berlebihan akan menimbulkan sisa pakan yang dapat menjadi sumber penyakit.
 

Pemberian pakan yang kurang akan menghambat pertumbuhan sehingga akan menurunkan kualitas induk koki.
 

Jenis Makanan yang Baik untuk Pembenihan Ikan Mas Koki

Dalam melakukan pembenihan ikan mas koki, pakan yang bagus diberikan kepada bakalan induk adalah jentik nyamuk dan cacing sutera.
 

Kedua jenis pakan ini mempunyai kandungan protein tertinggi dibandingkan dengan pakan alami lainnya.
 

Jentik nyamuk mampu merangsang kematangan sel telur sehingga sangat bermanfaat bagi bakalan induk ketika mendekati masa untuk memijah, sementara cacing sutra berguna untuk memacu pertumbuhan bakalan induk.
 

Jumlah pakan yang diberikan adalah 1 kg jentik nyamuk atau cacing sutra untuk kurang lebih 100 ekor koki. Karena jarak pandang koki yang pendek, sebaiknya pakan diberikan dengan menyebarkannya disekitar koki yang bergerombol.
 

Pakan cacing sutra hanya baik diberikan ketika koki masih dalam masa pertumbuhannya.
 

Untuk koki yang siap bertelur, pemberian pakan cacing sutra harus dihentikan karena kandungan lemaknya dapat menghambat proses kematangan kelamin koki jantan dan dapat menyumbat telur koki betina sehingga akan menghambat keluarnya telur.
 

Agar induk yang akan dipijahkan menghasilkan telur yang baik, pakan berupa jentik nyamuk mutlak diberikan kepada induk ketika mendekati masa pemijahan.
 

Penggantian Air.
 

Pembenihan ikan mas koki khususnya masa penggantian air, sebaiknya dilakukan satu minggu sekali dengan tetap memantau kondisi air.
 

Jika suhu dan ph air mengalami perubahan atau air sudah tampak keruh, penggantian air harus dilakukan sebelum satu minggu.
 

Penggantian air kolam yang terlalu sering tidak bagus untuk bakalan induk koki karena dapat melunturkan warnanya dan akan memaksa koki akan terus beradaptasi dengan air yang baru.
 

Namun, jika penggantian jarang dilakukan, bibit penyakit mudah muncul.
 

Biasanya, pada peternak juga mengontrol kualitas air dengan cara masuk kedalam kolam pemeliharaan.
 

Jika kaki terasa gatal seperti digigit banyak semut, berarti air kolam sudah mengandung banyak hama air yang dapat menyerang koki.
 

Dalam kondisi demikian, air harus diganti. Air kolam juga harus segera diganti setelah terjadi hujan deras.
 

Terutama dikolam yang berukuran kecil, setelah hujan deras, suhu dan ph air akan berubah secara drastic yang bisa menyebabkan koki stress dan mati.
 

Sebelum penggantian air kolam pembenihan ikan mas koki dilakukan, koki harus dipindahkan kekolam lain.
 

Pemindahan ini dilakukan dengan menangkap koki bakalan dan meletakkannya di dalam ember berlubang atau ditudung saji yang dibalik yang diletakkan di dalam kolam.
 

Setelah semuanya di tangkap dengan menggunakan sesek (serok) yang terbuat dari kain kasa atau kain jala dengan berbagai ukuran (tergantung pada jenis dan besar ikan), koki di angkat dan dipindahkan ke kolam lainnya.
 

Disini koki tetap ditempatkan didalam ember atau tudung saji. Tujuannya agar koki tidak stress dan siripnya tidak rusak karena berulang-ulang ditangkap dan dikejar.
 

Setelah air dalam kolam dibuang selurunya, kolam dibersihkan dengan menggunakan sikat kemudian disemprot dengan air dari selang keseluruh permukaan kolam agar kotoran-kotoran dapat terlepas.
 

Kemudian air bersih dialirkan kedalam dan dibiarkan beberapa saat hingga suhunya kira-kira sama dengan suhu air kolam yang lain.
 

Selanjutnya, koki dikembalikan kedalamnya. Untuk mengembalikan koki, ember atau tudung saji di angkat kembali, di masukkan ke kolam yang telah diganti airnya, dan dimiringkan sehingga koki dapat berenang keluar sendiri. 
 

Penyortiran
 

Tindakan penyortiran pembenihan ikan mas koki dimaksudkan untuk memilih bakalan yang unggul sekaligus untuk melakukan penjarangan.
 

Setelah satu bulan dipenjara, bakalan induk koki akan mengalami pertumbuhan yang amat pesat, sehingga populasinya harus dikurangi.
 

Tindakan penyortiran dilakukan minimal setiap bulan, hingga koki berumur 6 bulan dan siap untuk dipijahkan. 

Bakalan induk yang tidak memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti kualitasnya menurun dan tumbuh tidak sesuai dengan cirri khas setiap strain, tidak perlu dipilih sebagai bakalan induk.
 

Penurunan kualitas terjadi akibat koki kalah dalam berkopetisi pakan, sirip-sirip rusak karena koki lain, dan cacat bawaan yang terbawa sejak kecil.
 

Tips Memilih Calon Induk Mas Koki pada Wadah Penyortiran

Koki yang tidak dipilih sebagai bakalan induk adalah yang tidak sehat, bertubuh cacat, warnanya memudar, suka bergerombol, dan sering terengah-engah di permukaan air.
 

Ikan yang demikian berarti tidak normal dan rentan terhadap gangguan hama dan penyakit. Koki yang dipilih sebagai bakalan induk harus yang selalu aktif berenang.
 

Peka terhadap rangsangan dari luar(terutama sewaktu diberi pakan), dan mempunyai nafsu makan tinggi.
 

Koki berperilaku seperti itu berarti sehat dan cenderung tahan terhadap perubahan kualitas air.
 

Penyortiran dilakukan dengan cara mengamati satu persatu bakalan induk. Pengamatan harus dilakukan secara jeli dari kepala hingga ekor.
 

Penyortiran memerlukan peralatan berupa beberapa buah ember yang telah dilubangi atau tudung saji untuk menampung hasil sortiran dan sesek untuk menangkap koki.
 

Sebelum penyortiran pada semua koki dilakukan, amati dahulu koki mana saja yang di kategorikan sebagai koki yang berkualitas jelek.
 

Setelah koki tersebut ditangkap, barulah dilakukan penyortiran pada semua koki yang ada dikolam. 

Koki yang lolos di sortir dikembalikan ke kolam asal dan koki yang tumbuh terlalu bongsor juga harus disingkirkan karena cenderung menang dalam kompetisi pakan.
 

Penyortiran sebaiknya dilakukan bebarengan dengan pergantian air kolam sehingga koki tidak sering ditangkap dan dipindah-pindah.
Pencegahan Penyakit.
 

Prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku bagi koki.
 

Kualitas air, kebersihan kolam, pemberian pakan, dan cara perawatan yang benar sangat menentukan kesehatan bakalan yang dipelihara.
 

Pencegahan penyakit dalam pembenihan ikan mas koki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
 

-menjaga kualitas air kolam dengan cara menggantinya secara teratur,
 

-menjaga kualitas kolam, kegiatan ini bisa dilakukan seiring dengan penggantian air kolam.
Pembersihan juga dilakukan dengan membuang kotoran-kotoran yang masuk didalamnya.
 

Kotoran seperti dedaunan yang masuk kekolam akan membusuk dan menjadi sarang jamur dan bakteri yang dapat menyerang koki.
 

-memberikan pakan secara tepat kualitas dan kuantitas. Tepat kualitas artinya pakan yang diberikan harus mengandung gizi cukup yang dibutuhkan koki.
 

Jika koki kekurangan gizi, imunitasnya akan menurun dan kestabilan system tubuhnya akan terganggu.
 

Tepat kualitas artinya pakan yang diberikan harus dalam jumlah yang pas. Jika pakan yang diberikan kurang, koki akan kelaparan dan lemas sehingga mudah erserang penyakit.
 

Sebaliknya, jika diberikan secara berlebihan, terutama untuk pakan buatan, pakan akan banyak tidak termakan yang akhirnya membusuk dan menjadi sarang penyakit.
 

Selain tepat kualitas dan kuantitas, pakan yang diberikan pada koki harus steril dari jamur dan bibit penyakit lain.
 

Terutama untuk pakan alami, sebelum diberikan, pakan harus dicuci dan disterilkan terlebih dahulu agar bibit penyakit yang menempel di pakan tidak menular kepada koki.
 

-menangani koki tidak dengan cara sembarangan. Jika penanganan dilakukan secara sembarangan.
 

Penyakit pada koki akan timbul. Peralatan yang digunakan untuk menangani koki harus steril. Teknik penanganannya juga harus benar.
 

Penanganan yang salah dapat menyebabkan koki terluka atau tergores. Luka tersebut akan menjadi sasaran empuk bakteri dan jamur untuk menyerang koki.
 

-membatasi populasi koki sesuai dengan kapasitas kolam yang tersedia. Jika populasi terlalu padat, kandungan oksigen terlarut cepat menurun dan koki akan saling senggol sehingga dapat mengakibatkan luka.
 

-menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan koki. Kondisi lingkungan yang tidak sesuai dan berfluktuasi secara tajam akan menyebabkan koki stress dan stamina koki menurun.

Sekian sobat, sedikit ulasan pembenihan ikan mas koki yang secara materi mudah untuk kita kerjakan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba..
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar