--> Skip to main content

Cara Panen dan Pasca Panen Lele keli yang Benar

Panen dan Pasca Panen Lele keli infoikan.com Dalam usaha budidaya ikan lele keli, faktor panen dan penanganan hasil juga harus mendapat perhatian yang memadai. 

Pemanenan dan penanganan hasil yang memadai akan meningkatkan harga jual ikan. 

Setelah di panen ikan harus selalu segar hingga sampai ke tangan konsumen. Penurunan ikan akan menyebabkan nilai jualnya menjadi rendah. 


Panen dan Pasca Panen Lele keli





Cara PANEN Lele Keli



Pemanenan ikan dalam kolam yang baik dilakukan dengan mengeringkan kolam secara bertahap. 

Jika air kolam sudah terbiasa sedalam 20-30 cm, di bagian tengah di buat kemalir yang menuju ke depan pintu air. 

Dasar kolam di dekat pintu air di buatkan cekungan berbentuk kotak yang berukuran 2-3 m x 2 m dengan kedalaman 20-30 cm. 

Ikan-ikan akan berkumpul di dalam cekungan tersebut. Pada saat itu pintu air kolam akan di halangi dengan papan agar air tidak habis. 

Selain itu, pintu kolam juga harus di beri saringan agar ikan tidak melompat keluar. Agar ikan tetap hidup, ikan di dalam cekungan ini harus di aliri air yang segar. 



Selanjutnya ikan-ikan di tangkap dengan seser dan dipindahkan ke dalam wadah-wadah penampungan yang sudah di sediakan. 

Cara pemanenan ikan di kolam air tawar di negara-negara maju dilakukan dengan menggunakan mesin penyedot. 

Ikan dan airnya di sedot melalui suatu pipa yang cukup besar. Kemudian langsung di tampung di dalam tanki di atas truk. 

Tanki ini di lengkapi dengan aerator dengan suhu rendah. Bila telah tiba di tempat tujuan, ikan di keluarkan dengan menggunakan pipa pula. 

Pemanenan ikan di keramba dan sangkar sangat mudah, karena pada wadah yang cukup sempit ini, ikan-ikan sudah sangat jinak. 

Pemanenan ikan yang agak sulit adalah pada hampang, karena pada wadah ini ikan-ikan harus di jala. 

Baca juga:
cara Panen Ikan Bawal yang Benar
Panen dan Pasca Panen Ikan yang Benar

Panen dan Pasca Panen Ikan Gurame


Panen dan Pasca Panen Lele keli – PENANGANAN HASIL 



Setelah pemanenan, langkah selanjutnya adalah penanganan hasil. Penanganan hasil harus di sesuaikan dengan jarak dan waktu tempuh dalam mengangkut ikan-ikan ke konsumen. 

Hal ini penting untuk menjaga ikan tetap hidup atau tetap segar hingga di terima konsumen. 


Panen dan Pasca Panen Lele keli – Penanganan ikan hidup 



Harga ikan hidup lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang sudah mati. Biasanya dapat mencapai dua kali lipat harga ikan mati yang masih segar. 

Oleh karena itu, pemanenan dan penanganan hasil harus hati-hati. 

Ikan yang baru di panen di masukkan ke dalam wadah yang berisi air segar. 

Selanjutnya ikan-ikan yang hendak di angkut harus menggunakan wadah yang memenuhi syarat agar ikan tetap hidup. 

Ikan hidup di angkut dengan menggunakan wadah berupa kantong plastik, seperti pengangkutan benih dan atau wadah terbuka dengan bak, tong, tanki atau wadah lainnya. 

Permasalahan yang di hadapi dalam pengangkutan ikan hidup adalah stres. Ikan yang stres mudah mengalami kematian. 

Untuk mengurangi stres maka di usahakan agar selama pengangkutan ikan melakukan gerakan seminimal mungkin. 

Caranya adalah dengan menurunkan suhu air angkut atau memberikan obat bius pada ikan. 

Penggunaan obat bius dapat di terapkan wadah terbuka atau tertutup. Bat bius yang di gunakan misalnya phenxyethanol dengan dosis 0,15 mg/liter air media.

Ikan lele keli dengan bobot 400-500 gram dapat di angkut dengan kepadatan 15 ekor/10 liter air selama 6 perjalanan. 


Panen dan Pasca Panen Lele keli – Mempertahankan kesegaran ikan



Ikan yang telah mati di jaga agar tetap segar hingga sampai tangan konsumen. Ikan yang telah mati sangat cepat mengalami penurunan mutu. 

Kerusakan daging ikan setelah mati di sebabkan oleh: adanya enzim dalam tubuh ikan yang menyebabkan daging ikan menjadi busuk. Kerusakan yang di sebabkan oleh kegiatan enzim ini di sebut otolisis.

Adanya bakteri pembusuk dari luar tubuh ikan yang masuk ke dalam jaringan tubuh ikan mati dan menghancurkannya, dan adanya proses kimia di dalam jaringan tubuh yang mulai busuk karena otolisis. 

Ketiga penyebab proses pembusukan tersebut dapat berjalan bersama-sama, tumpang tindih atau saling memperkuat. 

Khusus bagi pemula yang kurang tahu cara panen dan pasca panen lele keli, di atas merupakan langkah – langkah yang bisa Anda terapkan sesuai pengalaman para petani peternak ikan lele keli.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar