--> Skip to main content

Mengenal Ikan Nila Lebih Jauh

Mengenal Ikan Nila Infoikan.com Ikan nila atau tilapia bukanlah asli perairan Indonesia, melainkan ikan introduksi (ikan yang berasal dari luar Indonesia, tetapi sudah dibudidayakan di Indonesia).

Ikan nila merupakan ikan konsumsi asli perairan Sungai Nil di Afrika. Namun, secara resmi ikan nila tidak masuk dari Afrika melainkan dari Taiwan.

Nama Nila diambil dari nama latinnya yakni nilotica yang mengacu pada asal ikan ini, yaitu sungai Nil.

Di luar negeri, ikan nila biasa disebut nile atau tilapia. Berikut klasifikasi ikan nila:

Filum       : Chordota
Subfilum   : Vertebrata
Kelas       : Pisces
Subkelas  : Achanthopterigii
Ordo        : Perciformes
Familia    : Cichlidae
Genus     : Oreochromis
Spesies   : Oreochromis niloticus

Ikan nila masuk ke Indonesia pada tahun 1969. Saat itu, pemerintah melalui Balai perikanan Air Tawar (Balitkanwar) mendatangkan dan menyebarluaskan ikan nila sebagai ikan konsumsi.

Secara resmi, nama nila mulai digunakan sebagai nama spesialis di Indonesia sejak tahun 1972. Setelah itu, melalui penelitian dihasilkan berbagai macam ikan nila strain unggul yang dirilis oleh pemerintah.

Mengenal Ikan Nila


Mengenal Ikan Nila Lebih Jauh


Morfologi Ikan Nila

Untuk mengenal ikan nila lebih jauh secara umum, ikan nila masih kerabat dekat dengan ikan mujahir. Karakteristik fisik pada beberapa strain ikan nila juga ada yang meirip ikan mujahir.

Bahkan, masih ada masyarakat yang belum dapat membedakan antara ikan nila dan ikan mujahir.

Perbedaan utama ikan dan ikan mujahir sebenarnya dapat dilihat dari bentuk tubuhnya. Bandingkan panjang dan lebar badan kedua ikan tersebut.

Lebar badan ikan nila umumnya persegi dari panjang badannya, sedangkan lebar badan ikan mujahir adalah setengah dari panjang badannya.

Ciri umum ikan nila adalah bentuk tubuhnya memanjang dan meramping.
  1. Sisik ikan nila berukuran relatif besar
  2. Matanya menonjol dan besar dengan tepi berwarna putih
  3. Mempunyai 5 buah sirip
  4. Semua sisik umumnya berduri

Perbedaan Nila jantan dan Betina

Ciri-Ciri Nila Jantan
  1. Mengenal ikan nila lebih jauh terutama nila jantan mempunyai bentuk tubuh membulat dan agak pendek dibandingkan dengan nila betina.
  2. Warna ikan nila jantan umumnya lebih cerah dibandingkan dengan nila betina.
  3. Di bagian anus nila jantan terdapat alat kelamin yang memanjang dan terlihat cerah.
  4. Alat kelamin ini semakin cerah ketika sudah dewasa atau matang gonad dan siap membuahi telur.

Mengenal ikan nila lebih jauh - Ciri-Ciri nila Betina
  1. Sementara itu, warna sisik ikan nila betina sedikit kusam dan mempunyai tubuh agak memanjang.
  2. Di bagian anus nila betina terdapat 2 tonjolan membulat.
  3. Satu merupakan keluarnya telur dan yang satunya lagi adalah saluran pembuangan kotoran.
  4. Ikan nila mencapai masa dewasa pada umur 4 – 5 bulan. Induk betina bertelur 1.000 – 2.000 butir.
  5. Setelah telur dibuahi oleh induk jantan, telur akan dierami di mulut induk betina hingga menjadi larva.

Mengenal ikan nila lebih jauh-Syarat Hidup Ikan Nila

Salah stau kelebihan ikan nila yakni sangat adaptasi terhadap lingkungan, terutama di kolam pemeliharaan.

Di Indonesia, budidaya ikan nila bisa dijumpai di perairan payau, kolam air deras, sungai mengalir, danau alami, waduk buatan, dan sawah.

Selain itu, lokasi budidaya juga bisa dijumpai di pinggir pantai dan di daerah pegunungan hingga ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl).

Ikan nila dapat berkembang secara optimal jika lingkungan dan komponen pendukungnya telah memnuhi persyaratan.

Berikut beberapa syarat tempat hidup ikan nila:

  1. Suhu kolam atau perairan yang masih bisa di tolerir ikan nila adalah 15 – 37 
    derajat C. Suhu optimum untuk pertumbuhan ikan nila 25 – 30 derajat C.
  2. Sementara untuk pemijahan, suhu ideal untuk pemijahan telur dan larva adalah 22 – 37 derajat C.
  3. Ikan nila sebaiknya hidup di air dengan kadar oksigen terlarut lebih dari 3 ppm. Jika kurang dari 3 ppm, pertumbuhan ikan menjadi lambat.
  4. Normalnya, dalam 4 bulan pertumbuhan ikan nila dapat mencapai 300 – 400 gram. Idealnya, kandungan oksigen terlarut untuk pertumbuhan ikan nila minimum 5 mg/liter.
  5. Untuk menambah kandungan oksigen terlarut biasanya dibuat aliran atau cara menambah debit air.
  6.  Derajat keasaman atau pH ideal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan nila adalah 7. Jika pH terlalu rendah atau asam bisa dinetralisir dengan memberikan kapur.
  7. Jika pH terlalu tinggi atau basa, perlu diberikan belerang dalam bentuk serbuk.
  8. Ikan nila mampu tumbuh baik di perairan payau dengan kadar garam kurang dari 25 ppm.
  9. Jika kadar garam lebih dari, pertumbuhan ikan nila menjadi terlambat dan mudah terkena penyakit hot spot.
  10. Tingkat kekeruhan kolam atau perairan untuk ikan nila juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila.
  11. Kondisi perairan harus bebas dari pencemaran bahan kimia. Adanya pencemaran bisa mengganggu pertumbuhan ikan nila, terutama pemijahan.
  12. Kandungan karbohidrat maksimal 5 mg/liter.
  13. Kadar amonia yang terlarut dalam air kurang dari 0,1 mg/liter.
  14. Tingkat alkalinitas air pada kisaran 50 – 300 mg/liter.

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Ikan Nila

Mengenal ikan nila lebih jauh dibandingkan dengan jenis ikan lain, ikan nila relatif lebih cepat pertumbuhannya.

Di kolam atau perairan dengan kondisi normal, ikan nila dewasa yang berumur 4 – 5 bulan memiliki berat hingga 250 gram.

Saat itu, ikan nila menjadi matang gonad dan betinanya akan bertelur.

Sebelum betina bertelur, pejantan biasanya membuat sarang terlebih dahulu di dasar kolam atau perairan.

Bentuk sarnag ikan nila berupa cekungan sebesar tubuh nila jantan. Saat memasuki masa birahi, warna sisik nila jantan menjadi lebih cerah untuk menarik perhatian betina.

Setelah itu, nila betina akan bertelur dan dibuahi oleh pejantannya.

Proses pemijahan satu pasang indukan dalam waktu satu menit dapat menghasilkan 40 butir telur. Bisanya berlangsung selama 1 jam.

Telur yang sudah dibuahi akan dierami oleh induk betina dalam mulutnya. 

Pada hari ke 4 dan ke- 5 akan menetas menjadi larva.

Larva ini biasanya tetap dierami oleh induk betina sampai cadangan makanan berupa kuning telur habis (biasanya sampai umur 10 hari setelah menetas).

Pada masa produktif (umur 1,5 tahun), induk betina mampu menghasilkan telur hingga 2 ribu butir dan memijah 7 kali/tahun.

Mengenal ikan nila lebih jauh - Kebiasaan Makan Ikan Nila


Mengenal ikan nila lebih jauh. Salah satu kelebihan ikan nila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi lainnya adalah kebiasaan makan segala (omnivora).

Makanan ikan nila bisa berupa tumbuhan, daging, serangga, ikan jenis lain, maupun plankton. Karena itu, ikan nila relatif lebih hemat pakan dibandingkan dengan ikan lainnya.

Pada masa larva, setelah cadangan makanan kuning telur habis, benih ikan nila akan memakan zooplanton yang tersedia di alam.

Setelah berumur lebih dari seminggu, makanan anakan ikan nila adalah lumut atau alga yang ada di lingkungannya.

Pada ikan dewasa, tumbuhan air yang ada di perairan merupakan salah satu makanannya.

Sementara itu, jika ikan nila dipelihara secara intensif, perlu menambahkan pakan buatan berupa pelet untuk memacu pertumbuhannya supaya optimal cepat besar.

Untuk menyesuaikan kebutuhan pakan, maka setiap 2 minggu sekali sebaiknya diambil sampel 30 ekor iakn nila lalu ditimbang.

Hal ini penting untuk mengetahui berat biomassa iakn dan menentukan jumlah pakan harian. 

Karena mengenal ikan nila lebih jauh tidak hanya mengetahui dasar dan teknik budidaya saja, melainkan dari mulai kecil.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar