--> Skip to main content

Cara Jitu Budidaya Ikan Nila Cepat Besar Lahan Sempit dan Besar

Budidaya Ikan Nila infoikan.com Ikan nila adalah cukup di sukai masyarakat karena memiliki tekstur daging yang kesat dan rasa yang lezat. 

Ikan nila menjadi salah satu ikan konsumsi alternatif yang harganya dapat di jangkau oleh masyarakat. 

Pengenalan jenis nila

Nila memiliki badan pipih ke atas dan memanjang. Mempunyai garis vertikal pada badan sebanyak 9-11 buah, sedangkan garis-garis pada sirip ekor berwarna merah berjumlah 6-12 buah. 

Pada sirip punggung juga terdapat garis-garis miring. Badan relatif lebih tebal di bandingkan dengan ikan mujair. 

Cara ternak ikan nila sebetulnya bisa dikerjakan oleh siapa saja. Jika sobat memang pemula berikut beberapa tahapan budidaya ikan nila dengan pakan alami cepat besar dan cepat panen.

Budidaya Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila
Gambar cara budidaya ikan nila di kolam tanah

Budidaya Ikan Nila – Kebiasaan hidup di alam

Ikan nila merupakan ikan sungai atau danau yang sangat cocok dipelihara di perairan tenang, kolam, reservoir. 

Toleransi terhadap kadar garam sangat tinggi. Ikan nila juga bisa di temui di perairan payau.

Budidaya Ikan Nila – Kebiasaan makan

Budidaya Ikan Nila

Pakan alami ikan adalah plankton atau tumbuh air yang lunak, bahkan cacing pun salah satu favoritnya. 

Fakta menunjukkan bahwa ikan yang berasal dari afrika ini memiliki kebiasaan makan berbeda sesuai tingkat usianya. 

Benih – benih ikan nila ternyata lebih suka mengonsumsi zooplankton seperti rotatoria, copepoda, dan cladocera. 

Sejalan dengan pertumbuhan badannya, ikan nila mulai meninggalkan zooplankton, lalu menggantinya dengan fitoplankton. 

Hal paling unik dari kebiasaan makannya adalah kemampuan ikan dewasa untuk mengumpulkan plankton dari perairan dengan bantuan lendir mucus dalam mulut. 

Plankton akan bergumpal atau membentuk partikel sehingga tidak mudah keluar kembali melalui jaring insang. 

Budidaya Ikan Nila – Kebiasaan berkembang biak

Budidaya Ikan Nila

Di alam, ikan nila mulai memijah sejak umur 4 bulan dengan ukuran panjang badan sekitar 9,5 cm dan berat sekitar 15 g. 

Pemijahan bisa terjadi sepanjang tahun tanpa adanya musim tertentu dengan interval kematangan telur sekitar 2 bulan. Interval pemijahan bisa lebih pendek dengan pemberian pakan bergizi. 

Ikan jantan memiliki naluri membentuk sarang berupa lubang di dasar perairan yang lunak. Hal itu dilakukan sebelum pemijahan terjadi. 

Sementara itu, induk betina memiliki naluri untuk mengerami telur dalam mulutnya. 

Kebiasaan ini sering mengganggu aktivitas makannya sehingga pertumbuhan induk betina lebih lambat daripada induk jantan. 

Bagi induk betina yang telah matang kelamin biasanya dapat menghasilkan telur antara 250-1.100 butir.

 Telur – telur yang telah di buahi akan menetas dalam jangka waktu 3 – 5 hari didalam mulut induk betina. Selama 10-13 hari, biasanya larva di asuh oleh induk betina. 

Budidaya Ikan Nila – Memilih induk

Budidaya Ikan Nila

Untuk dijadikan induk, bobotnya harus sudah mencapai lebih dari 100 g/ekor agar produksinya maksimal. 

Demi keberhasilan pembenihan, ikan nila yang di gunakan haruslah yang asli. Saat ini sudah banyak strain nila yag memiliki beragam keunggulan. 

Mulai dari nila BEST, nila GESIT, nila nirwana, nila merah dan nila 1. 

Membedakan kelamin jantan dengan betina sangat mudah, terutama dari sifat kelamin sekunder. Dagu induk jantan berwarna kemerahan atau kehitaman, sedangkan induk betina terlihat berwarna putih. 

Sirip dada pada ikan jantan berwarna cokelat kemerahan, sedangkan induk betina berwarna kehitaman. 

Bila masih kurang yakindengan tanda-tanda tersebut, dapat di lihat alat kelaminnya. Alat kelamin pada induk jantan berbentuk meruncing, sedangkan pada induk betina berbentuk bulan sabit. 

Pada ikan jantan, lubang tempat keluar urine dan cairan sperma menjadi satu, sedangkan lubang anus terpisah. 

Oleh karena itu, ikan jantan hanya mempunyai dua buah lubang, yaitu anus dan urogenital. 

Sementara itu, betina mempunyai tiga lubang, yaitu anus, genital, dan lubang urine. 

Baca juga:
Pakan Ikan Nila Supaya Cepat Besar
Jenis Jenis Ikan Nila dan Gambarnya Lengkap
Pembenihan Ikan Nila yang Benar

Budidaya Ikan Nila – Pemijahan Ikan Nila di Kolam

Budidaya Ikan Nila

Dengan meniru kebiasaan hidup ikan nila di alam, rasanya memanng tidak terlalu sulituntuk memijahkan ikan nila dikolam. 

Namun, untuk mencapai keberhasilan dalam pemijahan, ada beberapa syarat yang harus di penuhi. 

Budidaya Ikan Nila – Konstruksi kolam 

Budidaya Ikan Nila

Konstruksi kolam pemijahan nila sebenarnya tidaklah rumit. Bahkan, dengan kolam tanpa sirkulasi yang memadai, ikan nila mau memijah atau kawin. 

Kolam sebaiknya memiliki pintu pemasukan dan pintu pembuangan air untuk memudahkan penangkapan induk setelah pemijahan. 

Luas kolam pemijahan nila biasanya sekitar 50 – 400 m2atau di sesuaikan dengan luas lahan dan modal yang tersedia. 

Tinggi pematang yang optimal 1 m dengan dasar kolam sedikit berlumpur. Pada pintu pemasukan air, di pasang aringan untuk menjaga masuknya ikan liar seperti gabus, betok, an mujair. 

Budidaya Ikan Nila – Persiapan kolam 

Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila di kolam terpal

Persiapan kolam yang dilakukan meliputi pengeringan dasar kolam selama tiga hari. Lumpur yang mengendap dikolam, trutama yang menutup kemalir dinaikan dan kemaalir diperbaiki. 

Pematang kolam diperbaiki untuk menghindari kebocoran. Lubang-lubang di sekitar kolam di cangkul, lalu ditimbun dengan tanah baru. 

Pengapuran juga harus dilakukan untuk memperbaiki ph tanah dan mematikan bibit penyakit/hama ikan. 

Kolam pemijahan nila dipupuk untuk penyediaan pakan ikan bagi benih – benih yang baru menetas. Pemupukan dilakukan dengan cara menggantungkan karung berisi pupuk kandang. 

Selama 3 hari biasanya akan tumbuh plankton di sekitar karung. Setelah itu, masukkan air ke dalam kolam. 

Pintu pemasukkan air dilengkapi dengan saringan kawat kasa atau kasa nyamuk dari plastik. 

Budidaya Ikan Nila – Pemijahan

Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila di kolam air tenang

Setelah permukaan air mencapai ketinggian 50-70 cm, induk-induk mulai dimasukkan satu per satu ke dalam kolam pemijahan. 

Pemasukan induk jantan biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Perbandingan induk jantan dan betina yang di kawinkan biasanya 1:3-5. 

Bila induk jantan yang di masukkan ke kolam sebanyak 15 ekor maka harus di sediakan induk betina sebanyak 45-75 ekor. 

Hal ini bertujuan untuk menghindari persaingan induk jantan dalam mengawini betina. 

Setlah menyesuaikan, biasanya induk jantan akan mulai membuat lubang sebagai sarang pemijahan di dasar kolam yang lunak. 

Setelah sarang siap, biasanya induk jantan segera memburu induk betina untuk di bawa ke atas sarang yang telah di buatnya. Kemudian, induk betina melepaskan telur, lalu induk jantan membuahinya dengan menyemprotkan spermanya. 

Selesai memijah, induk betina mengisap telur yang telah di buahi untuk di eramidi dalam mulutnya. 

Sementara induk betina mengerami telur dan merawat anak – anaknya, induk jantan akan meninggalkan pasangannya, lalu membangun sarang untuk pemijahan dengan induk betina lainnya.  

Budidaya Ikan Nila – Cara Merawat Benih dan Telur Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila di kolam beton

Biasanya, perawatan benih pada masa-masa kritis sampai umur 10 hari dilakukan oleh induk betina. 

Setelah 2 – 3 minggu dari penebaran induk di dalam kolam, akan terlihat benih-beni nila pada permukaan air. 

Pada saat itu, penangkapan benih sudah bisa di lakukan dengan cara menjaringnya dipermukaan air sehingga tidak perlu di lakukan pengeringan kolam. 

Namun, untuk memudahkan penangkapan, bisa juga dengan membuang sebagian air didalam kolam agar dapat masuk ke dalam kolam dengan leluasa.

Penangkapan sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat benih berkumpul di permukaan air. 

Bila dilakukan pada siang hari, benih bisa stres karena kepanasan dan kekurangan oksigen. 

Penangkapan benih pada pagi hari dilakukan agar benih tidak stres pada saat di tampungdi ember atau waring. Benih harus sudah di tangkap semua dalam waktu kurang dari dua jam. 

Budidaya Ikan Nila – Perawatan induk 

Budidaya Ikan Nila
resensi budidaya ikan nila di kolam terpal

Setelah pemanenan benih, induk-induk nila di biarkan tetap dalam kolam pemijahan untuk ttap melakukan siklus pemijahannya. 

Untuk mnghasilkan benih berkualitas, induk harus di rawat agar tetap sehat dan produktif. 

Oleh karena itu, perlu pemberian pakan tambahan dari luar untuk menjaga kesehatan dan kondisi induk seperti semula. 

Pakan yang di berikan untuk induk nila bisa berupa pelet berprotein di atas 25%. Namun, bisa juga diberikan pakan seperti dedak, ampas tahu, dedaunan, bungkil, dan sisa roti. 

Pemberian pelet bisa di selingi dengan pakan tambahan tersebut hingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. 

Budidaya Ikan Nila – Pendederan dan pembesaran Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila
kolam ikan nila di rumah

Beni yang telah di panen dari kolam pemijahan bisa di deder di kolam yang lebih luas. 

Persiapan kolam pendederan meliputi pengeringan kolam, pengapuran, dan pemupukan. Pupuk yang di gunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk buatan. 

Pupuk kandan di berikan sebagai pupuk dasar yang di sbarkan di kolam pendederan sebanyak 1 kg/m2. 

Pupuk buatan yang digunakan harus mengandung unsur fosfor dan nitrogen, yaitu pupuk DS atau TS dan urea. 

Bila menggunakan kolam seluas 200 m2, pupuk yang di gunakan 4 kg yang terdiri atas pupuk DS/TS sebanyak 2 kg dan 2 kg urea. 

Pupuk buatan bisa di berikan selama masa pemeliharaan berlangsung atau setela kolam terisi air. 

Pupuk buatan di masukkan ke dalam kantong kecil yang di beri lubang kecil-kecil, lalu di ikatkan pada sebilah bambu dan di tancapkan di dasar kolam. Kantong pupuk tersebut akan menggantung dan terendam air. 

Pupuk akan larut sedikit demi sedikit. Kedalaman air kolam pendederan sebaiknya antara 50-70 cm. 

Pemasukan air yang di berikan untuk mengganti kebocoran dan penguapan air. Air yang berlebihan dapat menghanyutkan unsur-unsur hara yang ada di dalam kolam anyut. 

Benih nila dapat di pelihara dengan kepadatan yang lebih tinggi di bandingkan dengan ikan mas, nilem, dan tawes. 

Untuk taap pertama, ikan dapat di tebar dikolam pemeliharaan dengan kepadatan10-15 ekor/m2 hingga mencapai ukuran 6-7 cm. 

Setelah itu, pemeliharaan bisa di lanjutkan dikolam yang sama atau di pindahkan ke kolam lainnya. 

Bila pekarangan yang ada cukup luas, tidak ada salahnya membuat kolam khusus untuk pembesaran. 

Akan lebih baik, kolam tersebut sudah di buat sejak awal pembuatan sehingga bisa langsung di gunakan untuk pemeliharaan ikan dari ukuran 6 – 7 cm hingga mencapai ukuran konsumsi.     

Selesai sudah sedikit ringkasan cara budidaya ikan nila di kolam terpal, kolam tembok, dan juga kolam tanah yang dapat dijadikan sebagai makalah bentuk pdf.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar