--> Skip to main content

Cara Ternak Lele dalam Kubangan Tambah Penghasilan

Cara Ternak Lele dalam Kubangan Infoikan.com Sudah tahu cara ternak lele sangkuriang di drum? Atau ingin tahu cara beternak lele di lahan sempit?

Didusun atau perkampungan-perkampungan padat hunian dengan penataan lingkungan yang tidak baik seringkali air bekas cucian atau limbah rumah tangga di buang begitu saja disekitar rumah mereka. 

Sehingga disekitar pekarangan rumah muncul genangan atau kubangan berisi air limbah rumah tangga tersebut. 

Kubangan yang berisi air limbah rumah tangga yang tergenang tersebut dari segi estetis juga kurang sedap dipandang mata atau sering menimbulkan bau tidak sedap. 

Ditilik dari segi kesehatan kubangan yang senantiasa berisi air limbah rumah tangga tersebut merupakan sarang berbagai bibit penyakit seperti tempat berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk malaria, disentri, kulit, dan lain-lain.

Untuk mengatasi hal itu kubangan dapat di manfaatkan untuk memelihara lele. 

Untuk itu sangat potensial sekali jika sobat mau membaca cara terak lele dalam kubangan di bawah ini, karena akan memberikan kemudahan segi perawatannya.

Cara Ternak Lele dalam Kubangan




Cara Ternak Lele dalam Kubangan


Langkah itu dinilai tepat sebab dengan berkembangnya lele dalam kubangan, maka segala makhluk hidup didalamnya  akan dimakan oleh lele. 

Sehingga dalam kubangan tidak lagi berkembang jentik-jentik nyamuk, cacing parasit, kutu air, dan bahkan kotoran-kotoran lain yang terbawa aliran air limbah rumah tangga kemudian masuk dan tertampung dalam kubangan.

Kubangan untuk pembesaran lele pada akhirnya tidaklah sembarang kubangan melainkan harus memenuhi persyaratan-persyaratan. 

Syarat Lahan yang Akan Dijadikan Kubangan Lele

Diantaranya persyaratannya adalah merupakan lubang besar yang dibuat ditanah air atau lempung sehingga air dapat menggenang. 

Tanah dinding kubangan harus kuat atau tidak mudah longsor. Dengan demikian tanah yang bersifat porous atau berpasir tidak cocok sebagai

kubangan untuk memelihara lele karena sifat tanah yang demikian itu mudah sekali longsor. 

Jika dinding kubangan kuat atau tidak mudah longsor, maka kubangan dapat menahan air yang ada didalam kubangan selama mungkin. 

Selain hal itu tanah kubangan yang terlalu porous akan banyak menyerap air sehingga air dalam kubangan akan berkurang. 

Pengurangan air dalam kubangan juga dapat disebabkan karena terjadinya penguapan terjadi melalui permukaan air. 

Memelihara lele dumbo dalam kubangan setidaknya diperlukan dua kubangan. Satu kubangan untu pengendapan air limbah dan satu kubangan lagi untuk pemeliharaan lele dumbo. 

Cara Ternak Lele dalam Kubangan


Baca juga:
Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan Omset Jutaan

Cara Membuat Kubangan untuk Ternak Lele

Pembuatan kubangan untuk membudidayakan lele dumbo dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Bagian atas kubangan dibuat menonjol agar lele tidak melompat keluar. Ukuran kubangan sebagai pengendapan adalah 2x1 m2. 

- Bagian tengah bak pengendapan didirikan satu atau dua papan sebagai sekat penyaringan agar busa sabun, deterjen, dan benda-benda lainnya yang sulit mengendap tidak masuk ke dalam bak pemeliharaan lele. 

Kebutuhan papan ukuran 2x1 m atau filter untuk satu kubangan adalah 40.000. jika diperlukan dua papan atau filter, maka total biaya yang dibutuhkan 2 x 40.000, = 80.000 

Kubangan yang akan digunakan untuk memelihara lele dumbo idealnya berukuran 2 x 2 m2. Meskipun ukuran yang lebih luas atau lebih sempit dari itu sebetulnya dapat digunakan. 

Untuk efektifitas pemeliharaan sebaiknya ukuran kubangan dijadikan sebagai pertimbangan jumlah benih lele yang akan dipelihara didalamnya. 

Barangkali peternak menginginkan memelihara lele dalam beberapa kubangan.

Untuk itu sebaiknya kubangan-kubangan tersebut dibuat berdampingan satu dengan yang lain. 

Berapa Jarak Antar Kubangan?

Jarak antar kubangan kira-kir 40 cm. Tujuan dibuat jarak antarkubangan selebar itu untuk mengurangi perembesan air. 

Kedalaman kubangan berkisar 70 – 100 cm. Perlu diingat, jarak antara bibit kolam dan tinggi permukaan air sebaiknya tidak kurang dari 30 cm. Hal ini untuk mencegah lele melompat keluar. 

Upaya mencegah lele melompat keluar dapat juga dilakukan dengan membuat dinding kubangan miring keluar. 

Sebelum digunakan untuk memelihara lele dumbo kubangan dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak atau kering betul. 

Lama pengeringan antara 1 – 2 minggu sambil kolam dibentuk tempat-tempat yang dapat menimbulkan kebocoran harus ditambal. Penambalan tersebut dilakukan sambil dilakukan pemadatan. 

Pemadatan tanah kubangan tidak dilakukan secara serta merta tetapi perlu dilakukan secara bertahap supaya tanah kubangan betul-betul padat atau kuat dan cukup representatif digunakan sebagai tempat memelihara lele dumbo.

Pemadatan bagian dasar dan dinding kubangan dapat dilakukan dengan cara bertahap, yaitu tahap pertama pada bagian bocor diberi lapisan tanah yang cukup liat setebal 10 cm.

Kemudian tanah dipadatkan denga kayu atau besi hingga rapat. Tahap ke2 diberi perlakua yag sama. Kedua tahap pemadatan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perembesan air. 

Usaha pemadatan ini dianggap berhasil jika perembesan kurang dari 1 mm kubik per hari.

Untuk tanah yang berpori  pastinya membutuhkan perlakuan pemadatan yang berbeda dengan tanah yang biasa. 

Berbeda dengan tanah yang biasa, untuk tanah yang berpori mudah sekali air merembes ke dalam sehingga air cepat berkurang. 

Hal seperti itu di atasi dengan memberi pelapis pada dasar dan dinding kubangan berupa tanah liat, plastic lembaran asbes, atau terpal. 

Keputusan memilih lapisan menuntut konsekwensi biaya-biaya. Apabila disekitar pekarangan mudah diperoleh tanah liat, maka hal itu dapat digunakan sebagai pelapis. 

Caranya yakni pada bagian dasar dan dinding kubangan diberi lapisan tanah dengan fraksi liat lebih dari 25%. Untuk kubangan setinggi 1 meter, lapisan tanah liat dibuat setebal 10-15 cm. 

Setelah itu, tanah liat dilapis lagi dengan tanah biasa setebal 15 cm dan dapat dipadatkan. 

Hal ini dimaksudkan agar kesuburan kubangan dapat dipelihara.

Setelah dirasa cukup padat selanjutnya segera dilakukan proses pemupukan pada kubangan dimaksud.

Selain pelapis kubangan dengan menggunakan tanah liat, ada acara lain yang terkenal praktis tetapi harus mengeluarkan biaya yaitu pelapisan dengan menggunakan plastic lembaran. 

Pelapisan kubang dengan plastic tersebut prinsipnya sama dengan pelapisan menggunakan tanah liat. 

Plastik diletakkan di bawah lapisan tanah. Tujuannya pun sama yakni agar air tidak merembes keluar kubangan dan tetap terjaga kesuburan kubangan.

Plastik lembaran yang digunakan sebaiknya lebih dari 2 mm, semakin tebal semakin baik. 

Lapisan plastik diletakkan di bagian dasar dan dinding kubangan. Tanah pelapis di atas palstik sebaiknya tidak berbatu dan bebas dari benda keras lainnya, sehingga plastic tidak bocor. 

Jika dikawatirkan terjadi kebocoran, palstik sebaiknya dipilih yang tebal, misalnya plastic PE 0,5 cm. kebutuhan plastik dan jumlah modal yang diperlukan agar dapat dihitung sebagai berikut ;

Selain palstik bahan yang dapat digunakan untuk pelapis tanah porous adalah asbes dan terpal. Bahan jika pelapis menggunakan bahan asbes, maka asbes hanya efektif digunakan didinding kubangan. 

Sebagai pelapis kubangan, asbes mudah pecah. Pun demikian halnya  penggunaan terpal sebagai pelapis kubangan di nilai terlalu mahal sehingga kurang di anjurkan. 

Baca juga yuk,.
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula

Pengapuran pada Kolam Kubangan Lele Agar Cepat Besar


Setelah langkah-langkah tersebut, tahapan sebelum benih lele ditebarkan kubangan perlu diberi kapur pupuk terlebih dahulu. Pemberian kapur dilakukan dengan cara ditaburkan sebanyak 20-30 gr/m2. 

Pengapuran ini dimaksud untuk memberantas hama penyakit. Kapur yang digunakan adalah kapur sirih atau kapur tembok. Gunanya untuk menstabilkan ph kubangan saat digunakan. 

Penaburan dilakukan secara merata. Selanjutnya, kubangan dibiarkan dalam kondisi kering  selama 5-7 hari. 

Selanjutnya kubangan diberi air dengan ketinggian 15 cm. setelah itu, kedalam kubangan ditabur kembali kapur yang sama dengan dosis 30-50 gr/m2. 

Dengan pemberian kapur ini, kubangan menjadi panas sehingga lama akan mati keadaan ini dibiarkan selama 3 hari. Kebutuhan kapur kubangan berukuran 2 x 2 m2 . 

Langkah selanjutnya setelah pemupukkan kubangan di airi sampai setinggi 50-70 cm. 

Pada saluran pemasukkan dan saluran pembuangan di pasang saringan untuk menghindari hewan pemangsa agar lele tidak hanyut bersama aliran air.

Sebelum dilakukan penebaran benih, ph air harus di cek. 

Cara mengeceknya adalah menggunakan kertas lakmus. Jika ph masih di bawah 5 dapat di lakukan pengapuran kembali. Jika ph di atas 7,5 , penebaran benih sebaiknya di tunda sampai 2-3 hari. 

Jika ph ideal telah tercapai, yakni ph 6-7, penebara benih dilakukan secara hati-hati agar benih tidak mengalami stress. 

Sehingga benih lele dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru yakni dalam kubangan. Kolam kubangan perlu di tanami dengan tanaman air. 

Sekeliling kolam juga perlu di buat pagar dari bamboo yang rapat agar lele tidak pergi kemana-mana jika sewaktu-waktu air meluap ke atas kubangan.

Selain hal itu pagar yang rapat dapat melindungi lele yang ada di dalam kubangan dari serangga hewan lain, seperti kucing, ayam, bebek, dan lain-lain. 

Kebutuhan bamboo untuk pagar kubangan dapat dihitung sebagai berikut. Pagar yang digunakan sama saja berupa papan (triplek) atau bahan lain seperti gedek (anyaman bamboo) yang sudah ada. 

Jika langkah ini yang dipilih untuk di tempuh, maka besar kecilnya biaya yang di keluarkan sangat di tentukan oleh macam bahan dan  jumlah bahan yang digunakan. 

Baca juga ini:
Cara Memelihara Ikan Lele yang Baik dan Benar

Setelah memebaca ulasan cara ternak lele dalam kubangan di atas, diharapkan sobat dapat langsung mempraktekan saja di halaman rumah yang masih tersedia lahan kososng.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar