--> Skip to main content

Ini Dia Pakan Alami dan Buatan untuk Budidaya Ikan

Pakan Alami dan Buatan infoikan.com Sudah tahu pengertian pakan buatan? Atau ingin tahu perbedaan pakan alami dan pakan buatan?

Peranan pakan ikan dalam suatu budidaya dapat ditinjau dari beberapa aspek.

Dari aspek biologis, pakan ikan sangat dibutuhkan untuk kehidupan, pertumbuhan, dan reproduksi ikan konsumsi.

Dari aspek bisnis, pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha budidaya. Tercatat bahwa sekitar 40 - 60% biaya produksi dialokasikan untuk biaya pakan. 

Dengan begitu, penggunaan pakan penggunaan pakan berpengaruh terhadap besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh.

Brikut artikel pakan alami dan buatan dengan harga murah berbentuk pelet maupun dedaunan alami.

Pakan Alami dan Buatan


Pakan Alami dan Buatan


Jenis pakan yang digunakan untuk usaha budidaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. 

Pengertian pakan alami biasanya digunakan pada masa awal pemeliharaan (ukuran larva dan benih), sedangkan pakan buatan diberikan pada pembesaran ikan. 

Pakan alami mengandung protein yang cukup tinggi, lemak, serat kasar, vitamin dan mineral yang cukup lengkap sehingga sangat bermanfaat bagi ikan. 

Beberapa jenis pakan alami yang umum digunakan yaitu artemia, moina, daphnia, kutu air, maggot belatung , dan cacing. 

Pakan buatan atau komersial merupakan pakan yang dibuat dengan memperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan ikan serta tampilan fisik, baik warna maupun aroma yang menarik. 

Kebutuhan akan pakan tergantung pada jenis ikan yang dipelihara, misalnya karnivora (pemakan daging), omnivore (pemakan segalanya), atau pemakan tumbuhan (herbivore). 

Sementara jenis pakan menurut tujuan pemberiannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pakan untuk pembenihan (termasuk induk) dan pembesaran. 

Berikut penjelasan tentang beberapa jenis pakan tersebut. 

Baca juga:
Nama Makanan Ikan Berdasarkan Kebiasaan Makan

Pakan Alami dan Buatan untuk Pembenihan

Pakan Alami dan Buatan


Pakan untuk skala pembenihan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu pakan untuk induk dan pakan untuk benih. 

Pakan untuk induk ditujukan untuk mendapatkan produktifitas induk yang tinggi, yaitu menghasilkan jumlah larva yang banyak serta waktu recovery atau pematangan gonadnya relative singkat. 

Kebutuhan nutrisi dalam pakan induk yang terpenting yaitu kandungan protein berkisar 35 - 40% dan kadar lemak 6 - 8%. 

Kadar vitamin C dan E yang dibutuhkan tergantung pada jenis ikan, umumnya berkisar 250 - 750 mg/kg pakan. 

Pakan benih bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih yang dipelihara. Pakan benih yang diberikan umumnya berupa pakan alami. 

Selanjutnya, benih diberi pakan buatan tertentu dengan ukuran yang lebih halus pada tahapan berikutnya. 

Pakan buatan untuk benih umumnya mengandung protein sebesar 40%, kadar lemak 6 - 10%, serta vitamin A dan C dengan dosis lebih dari 750 mg/kg pakan. 

Hal yang perlu diperhatikan oleh para pembudidaya saat memberi pakan pada benih yaitu memberikannya tepat pada saat larva membutuhkannya. 

Waktu tersebut bertepatan pada saat 20 - 30% kuning telur larva sudah habis dan 50% jumlah larva yang sudah mulai berenang. 

Selain itu, jumlah pakan yang diberikan harus mencukupi, yaitu sekitar 20-30% biomasa dan ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva ikan. 

Baca: Makanan Terbaik Ikan Louhan biar Merah, Jenong, dan Cepat Besar


Pakan Alami dan Buatan untuk Pembesaran 

Pakan Alami dan Buatan



Berbeda dengan pakan untuk pembenihan, pakan untuk pembesaran umumnya mengandung protein yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 24 - 28%. 

Pakan untuk pembesaran diupayakan dapat memacu pertumbuhan ikan sehingga mencapai ukuran panen dengan biaya yang tidak terlalu mahal. 

Selama ini, para pembudidaya  memberi pakan berupa pellet komersial yang dibuat oleh pabrikan sehingga sangat rentan terhadap perubahan harga akibat naiknya harga bahan baku maupun BBM. 

Pada perkembangan terakhir, harga pakan ikan terapung yang sebelumnya hanya berkisar 3500 - 4000,00/kg melonjak menjadi 6.000 - 7.500/kg. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para pembudidaya mulai menggunakan pakan dengan harga yang lebih murah. Namun, sering kali hasilnya tidak sesuai dengan harapan. 

Pakan Ikan Alami

Terkadang para pembudidaya memberi pakan yang di ambil dari lingkungan sekitarnya, seperti bekicot, ubi, usus ayam, dan sebagainya. 

Bahkan di daerah - daerah tertentu, pelaku budidaya memberikan limbah rumah tangga ataupun restoran, misalnya sisa-sisa nasi. 

Alternative solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu penyediaan pakan dengan harga yang terjangkau dengan bahan baku lokal yang banyak tersedia  di masing-masing daerah. 

Salah satu contohnya adalah penggunaan limbah ayam, peternakan sapi potong, dan maggot atau belatung. 

Perlu diperhatikan bahwa untuk bahan-bahan tertentu tidak semuanya dapat dimanfaatkan secara langsung tetapi harus ditambahkan zat-zat tertentu, sebagai missal untuk mencernakan darah dari limbah sapi potong sebelum digunakan harus difermentasikan terlebih dahulu menjadi silase. 

Demikian pula untuk pemanfaatan ayam-ayam mati perlu direbus atau di bakar terlebih dahulu. 

Satu hal yang cukup memberikan prospek cukup menjanjikan adalah pemanfaatan magod atau belatung, dimana dapat di manfaatkan secara langsung oleh pembudidaya. 

Produksi magod sangat mudah. Petani hanya menyediakan media untuk pemeliharaannya, yang dapat berasal dari bungkil sawit, bungkil kelapa, sampah, atau sisa-sisa nasi. 

Masing-masing bahan tersebut mempunyai produksi magod yang sangat karakteristik, dimana belatung dari bahan bungkil kelapa sawit ditenggarai merupakan jenis yang tidak berbahaya bagi benih ikan. 

Namun, jika untuk pembesaran, belatung dari jenis apapun tetap menguntungkan. 

Bahan Pakan Buatan

Pembuatan pakan untuk usaha pembesaran secara sederhana dapat dilakukan dengan bahan-bahan sebagai berikut. 

Tepung dedak (48%), tepung kedelai (20%), tepung ikan (20%), tepung tapioka (10%), vitamin mix (2%). 

Ketiga bahan tepung diatas di campur, sedangkan tepung tapioca dilarutkan dengan air hangat. 

Kemudian larutkan tapioca dituangkan sedikit demi sedikit ke campuran ketiga tepung sambil di aduk untuk dibuat adonan berupa pasta. Setelah itu, tambahkan vitamin mix sebanyak 2%. 

Pakan alami dan buatan ini hanya diberikan dalam keadaan segar sehingga pembuatannya perlu dilakukan setiap hari. 
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar