--> Skip to main content

Teknik Beternak Ikan Gurame untuk Pemula Cepat Panen


Beternak Ikan Gurame infoikan.com Sudah tahu budidaya ikan gurame di kolam tanah? Atau ingin tahu cara budidaya ikan gurame di kolam terpal?

Di daerah Jawa Barat, ikan gurame dikenal sebagai ikan "tabungan. Sebutan ini disebabkan pemeliharaannya yang cukup lama sehingga hanya dipanen pada saat tertentu.

Sebagai contoh, ikan gurami dipanen saat membutuhkan biaya anak sekolah, biaya pesta perkawinan, dan kebutuhan lainnya.

Dari cara memelihara sebagian petani budidaya ikan konsumsi khususnya ikan gurame ternyata masih dijadikan sebagai sampingan.

Bagi Anda yang ingin memulai usaha memperbanyak gurame berikut ini teknik beternak ikan gurame berbagai ukuran kolam serta jenis makanannya.

Beternak Ikan Gurame



Teknik Beternak Ikan Gurame


Cara Pembenihan Ikan Gurami

Umumnya, teknik beternak ikan gurami dipijahkan secara alami dalam kolam peijahan. Adapun tahapan pemijahan ikan gurami dapat sobat baca sebagai berikut:


Syarat Induk Ikan Gurami yang Akan Dipijah

Cara Pembenihan Ikan Gurami


Induk ikan gurami betina yang optimal untuk dipijahkan berukuran antara 2,0 - 3,0 kg/ekor.

Induk jantan dan betina yang telah mencapai ukuran tersebut dipelihara secara terpisah dalam kolam tembok dengan dasar tanah berkepadatan 2 - 5 ekor/m2.

Ukuran kolam ikan gurami untuk pemijahan yang efisiensi berkisar 25 - 50 m2 untuk memudahkan pemilihan induk matang gonad.


Ciri - Ciri Ikan Gurami

Ciri - ciri induk ikan gurami jantan memiliki tonjolan di bagian kepala, sedangkan ciri - ciri induk gurami betina mempunyai tonjolan di kepala yang berukuran kecil.

Setelah pematangan gonad induk mencapai waktunya, pemilihan induk matang gonad dilakukan. Induk betina ikan gurami yang matang gonad mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:

1. Perut gendut
2. Lubang genital berwarna merah
3. Semenara induk jantan yang matang kelamin dicirikan dengan warna alat genitalnya yang berwarna merah.

Selama pemeliharaan, makanan induk ikan gurami ini dapat diberikan pakan pelet atau pakan buatan dengan kadar protein sekitar 25 - 28% sbanyak 2 - 3% biomasa dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.

Makanan Ikan Gurami

Makanan Ikan Gurami


Daun Sente sebagai Pakan Induk Ikan Gurami

Selain itu, pemberian pakan tambahan berupa daun sente perlu dilakukan secukupnya, minimal setiap hari 2 kali.

Pakan yang baik akan memberikan waktu pemulihan pemijahan yang relatif lebih cepat dibandingkan pakan yang diberikan sekadarnya.

Umumnya, waktu recovery induk gurami betina dalam memproduksi telur sekitar 3 bulan. 

Pemberian pakan induk yang telah diperkaya dengan vitamin E sebanyak 75 mg/kg pakan dapat meningkatkan produktifitas induk betina.


Pemijahan Ikan Gurami

Pemijahan Ikan Gurami


Sistem pemijahan yang dapat dilakukan pada ikan gurami yaitu pemijahan alami. Pemijahan dilakukan setelah induk dipuasakan selama 1 hari.

Pemijahan dilakukan dengan memasangkan induk betina dan janta yang matang gonad di dalam kolam tanah berukuran 3 x 2 m yang diisi air setinggi 30 - 40 cm.

Perbandingan induk jantan dan betina yang dimasukkan ke dalam kolam yaitu 2 betina : 1 jantan.

Sebagai patokan, berat induk betina sama dengan berat induk jantan. 

Selama pemijahan, jangan memasukkan air ke dalam kolam.

Kolam pemijahan dilengkapi ijuk yang diletakkan di atas tempat yang terbuat dari bambu dan diletakkan atau ditempatkan di atas kolam.


Sementara setiap ujung kolam dipasang selongsong dari bambu (sosog) sebagai tenpat induk gurami jantan meletakkan ijuk sebelum induk betina siap menyimpan telurnya.


Umumnya, induk ikan gurami akan memijah setelah dipasangkan selama 4 - 5 hari.


Telur Ikan Gurami

Telur Ikan Gurami


Setelah semua telurnya keluar - yang dicirikan dengan adanya susunan ijuk di tempat sarangnya, induk ikan gurami segera diambil dari kolam untuk dipelihara kembali ada kolam pemeliharaan induk.

Sebaiknya induk - induk yang sudah memijah dikelompokkan dan dicatat waktu pemijahannya untuk periode selanjutnya agar dapat diketahui dengan baik.

Selanjutnya, ijuk yang sudah ditempeli telur dikeluarkan dari bak untuk diteteskan di ember atau baskom plastik.

Perawatan Benih Ikan Gurami dalam Kolam Penetasan

Penetasan telur terjadi antara 2 - 3 hari setelah pemijahan. Selama berumur 3 - 5 hari, larva masih belum membutuhkan makanan tambahan karena masih mempunyai kandungan kuning telur. 

Jika kuning telur larva sudah habis, larva harus segera diberi pakan alami.

Selama 10 hari pemeliharaan, berikan pakan tambahan berupa pelet yang sudah dihaluskan atau tepung secukupnya untuk benih siap panen.

Setelah 15 hari pemeliharaan, benih dipanen untuk segera dipelihara pada tahap pendederan.


Teknik Beternak Ikan Gurame - Pendederan


Teknik Beternak Ikan Gurame - Pendederan


Benih yang dipanen pada tahap 1 umumnya berukuran 1 - 2 cm.

Pada pendederan berikutnya, benih - benih tersebut ditebar di kolam ukuran 100 - 500 m2 dengan kedalaman air kolam mencapai 1,2 m, padat tebar benih ikan gurami yang digunakan berkisar 100 - 500 ekor/m2.

Sebelum digunakan, kolam dikeringkan dan dipupuk dulu dengan pupuk kotoran ayam berdosis 100 g/m2 luas kolam.

Selanjutnya, kolam diisi air selama 5 - 6 hari baru kemudian benih ikan dimasukkan.

Benih ikan gurami dipelihara selama lebih kurang 30 hari, dan selama kurun waktu tersebut pakan tambahan berupa pelet berukuran kecil diberikan dengan dosis sekitar 5 - 10% berat biomasa per harinya dengan frekuensi pemberian minimal 3 kali dalam sehari.

Selama 30 hari didederkan, ukuran benih ikan mencapai 5 - 8 cm dengan berat tubuh 5 - 7 g.

Benih - benih tersebut siap untuk segera dipanen dan digunakan pada tahapan pembesaran di kolam.

Pemanenan dilakukan dengan cara, menyusutkan air kolam setahap demi setahap.

Setelah air mencapai dasar kolam dan hanya tersisa di daerah caren saja, benih ikan segera ditangkap untuk ditampung sebelum diangkut ke tahap berikutnya.

Beternak Ikan Gurame - Pembesaran

Beternak Ikan Gurame


Pembesaran ikan gurami hanya cocok dilakukan di kolam tanah dengan ukuran optimal antara 100 - 200 m2.

Skala usaha yang menguntungkan untuk pembesaran yaitu menebar benih berukuran 4 - 5 ekor/kg. 

Dengan lama pemeliharaan selama 3,5 bulan, pembudidaya dapat memanen ikan gurami yang disarankan di kolam tanah dengan kedalaman air 0,8 - 1,2 m yaitu 5 - 10 ekor/m2.

Pembesaran ikan gurami di kolam dilakukan setelah kolam selesai diolah. Adapun pengolahan terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

Tahapan pembuatan kolam beternak ikan gurami:

keringkan kolam selama 4 hari

Lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau lohor dengan dosis 25 g/m2, biarkan selama 3 hari.

Isi kolam dengan air setinggi 10 cm, lalu pupuk dengan kotoran ayam dengan dosis 200 g/m2.

Setelah 3 hari, tambahkan air hingga ketinggian mencapai 80 cm.
Tebarkan ikan gurami pada hari ke 6 berikutnya dengan padat tebar 5 - 10 ekor/m2.

Ikan gurami diberi pakan buatan berupa pelet berkadar protein 24% sebanyak 2 - 3% berat biomasa dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari. 

Selain itu, berikan juga pakan hijauan berupa daun sente (semacam talas).

Paling tidak, daun sente yang diberikan sebanyak 10 kg basah setiap harinya.

Setelah 3,5 - 4 bulan masa pemeliharaan, hasil panen yang akan diperoleh per 100 m2 luas kolam sebanyak 200 - 250 kg.  

Selesai sudah teknik beternak ikan gurame di kolam tanah terpal dan kolam tembok. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar