--> Skip to main content

Tips Budidaya Ikan Mas Cepat Besar dan Menguntungkan untuk Pemula

Budidaya Ikan Mas infoikan.com Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan konsumsiair tawar yang paling banyak dicari.

Teknik budidaya pun sudah terbilang komplit, mulai dari pembenihan, pendederan, hingga pembesaran. Jawa barat merupkan sentra budidayanya.

Selain dijadikan sebagai ikan konsumsi, ikan mas populr juga diambil untuk melengkapi akuarium yakni dipelihara sebagai ikan hias.

Akan tetapi masih banyak yang mencari cara beternak ikan mas, hal ini dibuat ajang usaha dan bisnis tambahan. 

Bagi sobat pemula, berikut ini tahapan cara budidaya ikan mas di semua kolam dengan pakan alami cepat besar dengan keuntungan berlipat dipelihara di sawah.

Budidaya Ikan Mas

Budidaya Ikan Mas


Makanan Ikan Mas

Biasanya, pembudidaya ikan mas lebih sering memberikan pakan berupa dedak atau pelet. Padalah, ikan mas tergolong ikan pemakan segala (omnivora).

Hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian tanaman air yang lunak. Biasanya, benih ikan mas akan memakan protozoa dan Crustacea.

Benih berukuran 10 cm akan memakan jasad dasar seperti Chironomidae, Oligochaete, Epemidae, Trichoptera, Tubificidae, dan Mollusca yang dimakan bersamaan dengan tanamana air yang membusuk denngan bahan – bahan organik lainnya.

Ikan mas dewasa sering merusak pematang kolam, terutama dasarnya. Hal itu karena kebiasaan makan ikan mas yang sering mengaduk – aduk dasar kolam untuk mencari jasad – jasad organik.

Kebiasaan mengaduk – aduk dasar kolam ini menjadikannya mendapat julukan bottom feeder atau ikan pemakan bdasar.

Menurut para pengamat, kebiasan buruk ikan mas ternyata menguntungkan pertumbuhan benih – benih yang masih lemah, terutama benih yang dirawat atau benih yang dipelihara bersama ikan dewasa.

Jadi, dengan aktivitas ikan mas tersebut, jasad di dasar kolam teraduk ke atas. Demikian, akan memudahkan benih – benih yang kecil untuk memakannya tanpa bersusah payah berenang ke dasar kolam.

Budidaya Ikan Mas – Kebiasaan Berkembang Biak

Budidaya Ikan Mas

Ikan mas tidak memiliki naluri merawat benih – benihnya sehingga diperlukan kolam khusus untuk memelihara benih tersebut.

Ikan mas memiliki telur yang merekat (adresif). Sifat merekat telur ikan mas ini disebabkan oleh lapisan globuline.

Telur ikan mas yang sudah merekat pada ijuk (kakaban) tidak akan jatuh meskipun tertimpa aliran air yang agak kencang. Bila dipaksakan lepas, maka telur itu akan rusak.

Kebiasaan sebelum memijah adalah mncari tempat yang rimbun dengan tanaman air atau rumput – rumput yang menutup permukaan perairan.

Oleh karena itu, kolam pemijahan ikan mas dapat ditanami rumput – rumputan tinggi di tengah kolam.

Ada juga yang menggunakan tanaman air mengapung seperti eceng gondok.
Di alam, ikan ini meijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim.

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan biasanya pemijahan terjadi sepanjang musim hujan saja.

Mungkin pendapat ini benar bila melihat kebiasaan para pembudidaya ikan yang mengawinkan ikan mas dengan dengan manipulasi lingkungan terlebih dulu.

Kematangan kelamin pada ikan jantan biasanya lebih dahulu dari ikan betina.

Oleh karena itu, sering ditemukan para pembudidaya yang mengawinkan ikan mas dengan betina berukuran 2 – 3 kg dengan bobot janta hanya 0,5 kg.

Ikan mas jantan memiliki kemampuan menghasilkan sperma pada umur yang relatif muda, yaitu sekitar 6 bulan.

Sementara itu, ikan betina baru bisa matang kelamin setelah berumur lebih dari 6 bulan, tergantung strainnya.

Budidaya Ikan Mas – Memilih Induk Ikan Mas

Budidaya Ikan Mas

Untuk mengetahui induk – induk yang matang gonad, dapat melihat tanda – tanda dari perubahan tubuhnya.

Induk betina yang telah siap dipijahkan ditandai dengan perutnya yang membengkak dari muka ke arah belakang, mulai bagian atas lubang urogenital.

Sementara itu, induk jantan bisa dipastikan sudah matang gonad bila umurnya 6 bulan atau lebih.

Untuk memastikannya, perut induk ditekan ke arah belakang. Ikan yang benar – benar siap akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih mirip santan.

Baca juga:
Tips Mancing Ikan Mas yang Tepat Sasaran dan Banyak Dilupakan
Jenis-Jenis Ikan Mas Hias dan Konsumsi Terlengkap Beserta Gambarnya

Harga Ikan Mas koki Terbaru Sekarang Ini

Ciri jantan dan Betina Ikan Mas

Budidaya Ikan Mas – Pemijahan

Budidaya Ikan Mas

Untuk keberhasilan pemijahan ikan mas, ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi sesuai dengan pemijahannya.

Ikan mas lebih menyukai air yang mengalir untuk merangsang pemihannya. Selain itu, harus selalu disediakan alat penempel telur karena sifat telur ikan mas yang menempel.

Budidaya Ikan Mas – Kontruksi Kolam

Budidaya Ikan Mas

Kolam budidaya ikan mas harus harus dibuat agar sirkulasi air dapat berjalan lancar. Antara pintu air pemasukan dan pengeluaran terletak di sudut kolam yang bersebarangan.

Persiapan Kolam Pemjahan Ikan Mas

Budidaya Ikan Mas

Sebelum pemijahan, biasanya kolam dikeringkan selama 2 – 3 hari bila panasnya terik.

Bila matahari sering tertutup awan, lamanya penjemuran kolam ini harus ditambah hingga 5 – 7 hari. Pengeringan sebelum pemijahan mutlak dilakukan.

Dengan cara ini, akan timbul bau sangit sehingga begitu dalirkan air baru induk ikan mas terangsang untuk memijah.

Budidaya Ikan Mas – Pemijahan

Budidaya Ikan Mas

Setelah kolam pemijahan siap, induk ditebar pada pukul 10.00. perbandingan antara induk jantan dan betina yang sering dilaksanakan biasanya perbandingan berat 1:1.

Bila induk betina yang akan dipijahkan berbobot sekitar 3 kg, induk jantan juga seberat 3 kg meskipun jumlahnya 3 – 4 ekor.

Untuk menjaga agar telur ikan mas tidak banyak yang jatuh, jumlah kakaban yang dipasang harus cukup. Sebagai standar dapat digunakan 5 – 8 kakaban untuk setiap kg induk betina.

Jadi, untuk 5 kg induk betina yang dipijahkan, harus disediakan kakaban sebanyak 25 – 40 buah.

Induk ikan mas biasanya akan memulai memijah pada pukul 20.00 – 22.00.
Tanda – tanda pemijahan ikan mas berupa adanya aktivitas induk jantan yang mengejar – ngejar induk betina.

Sesekali akan terdengar suara gemercik air karena induk betina menyembul ke permukaan air. Induk betina biasanya akan sering melewati kakaban.

Setelah itu, induk betina ini akan mengeluarkan telur – telurnya di bawah kakaban. Telur tersebut langsung dibuahi dengan sperma jantan.

Telur – telur dengan mudah terlihat menempel di kakaban dan berwarna kuning cerah.

Bila telah terisi penuh oleh telur, kakaban diangkat dan diganti dengan yang baru. Setelah selesai memijah, induk harus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk.

Budidaya Ikan Mas – Penetasan Telur

Budidaya Ikan Mas

Telur – telur kemudian ditetaskan dalam hapa. Yaitu kantong berbentuk balok berukuran 1 m X 1 m X 2 m yang trbuat dari kain trilin.

Hapa direntangkan dalam kolam pemijahan atau kolam lain dengan patok bambu pada bagian tengah dan menempel pada pematang di bagian pinggirnya.

Banyaknya hapa disesuaikan dengan jumlah kakaban yang ada. Padasaat penetasan telur, aliran air dijaga tetap stabil dan jangan sampai berhenti karena telur ikan mas membutuhkan air yang kaya oksigen dan stabil sluruhnya.

Setelah 2 hari, telur akan mulai menetas. Larva yang baru menetas masih menyimpan pakan dalam tubuhnya berupa kuning telur (yolk sack).

Budidaya Ikan Mas – Pendederan

Budidaya Ikan Mas

Setelah 5 – 7 hari setelah telur ikan mas menetas, larva harus dipindahkan ke kolam pendederan dengan hati – hati. 

Sebelum memindahkan benih, kakaban yang sudah tidak ada telurnya diangkat. Terlebih dahulu, kakaban digerakkan naik turun di dalam hapa agar tidak ada benih yang terbawa.

Kemudian, salah satu sisi hapa dilipat perlahan hingga ruangnya menyempit.
Selain itu, benih – benih yang terkumpul ditangkap dengan menggunakan seser halus.

Air yang digunakan dalam wadah penampungan sementara (misalnya ember besar) harus berasal dari air dalam hapa agar benih – benih yang masih lemah tidak stress.

Pemindahan harus dilakukan pada saat suhu air masih rendah, yaitu pagi atau sore hari.

Pemasukan benih dengan cara memasukkan ember ke dalam kolam, lalu secara perlahan digulingkan agar airnya bercampur dan benihnya keluar dengan sendirinya.

Kolam yang digunakan untuk pendederan benih ikan mas ini harus dipersiapkan bersamaan dengan pemijahan ikan mas.

Tujuannya agar pada waktu memindahkan benih, kolam sudah siap. 
Persiapan yang perlu dilakukan adalah pengeringan dasar kolam untuk memperbaiki kualitas kolam dan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami.

Pemupukan cukup menggunakan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 1 kg/m2. 

Bila ada tempat – tempat yang tidak dapat kering, dapat menggunakan kapur tohor untuk mematikan hama dan penyakit.

Kolam pendederan dapat digunakan 5 – 7 hari setelah dipupuk dan diberi kapur.
Ketinggian air kolam pendederan pertama sebaiknya dibuat 40 cm karena benih belum kuat pada kolam yang dalam.

Kolam pendederan harus selalu dialiri air secukupnya setiap hari untuk menjaga kualitas air, terutama kandungan oksigen.

Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang kasa nyamuk atau bahan lainnya untuk mencegah benih keluar.

Pendederan ikan mas pertama biasanya dilakukan selama 30 hari. Pada hari ke 10 sejak benih ditebarkan ke kolam, biasanya sudah mengalami kekurangan pakan alami.

Kekurangan ini dapat ditanggulangi dengan pemberian pakan tambahan seperti dedak dan tepung kedelai.

Selama 30 hari, benih – benih dipanen untuk dapat dipindahkan ke kolam lain yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pemanenan juga bertujuan untuk mengetahui jumlah benih yang dihasilkan serta untuk masuk ke tahap pendederan kedua.

Pendederan ikan mas kedua dilakukan dengan penebaran benih ikan mas berukuran 2 – 3 cm.

Padat tebar benih ikan mas sekitar 4 – 6 ekor/m2.
Pakan tambahan ikan mas yang diberikan biasanya dedak halus yang dapat dicampurkan dengan tepung ikan.

Lamanya pendederan kedua ini pun sebaiknya tidak lebih dari satu bulan.
Benih yang dihasilkan masih harus didederkan kembali untuk mendapatkan benih berukuran 5 – 8.

Semakin bertambah besar, padat tebar harus dikurangi. Oleh karena itu, pendederan ketiga dapat dilakukan dengan kepadatan yang relatif kecil, yaitu 3 – 4 ekor/m2.

Budidaya Ikan Mas – Pembesaran


Hasil pendederan ketiga (ukuran 5 – 8 cm) bisa dijadikan benih untuk masuk ke tahap pembesaran.

Setelah 4 – 6 bulan, ikan mas akan menjadi ikan berukuran konsumsi berukuran 4 – 6 ekor/kg.

Pertama – tama, kolam kolam dipersiapkan terlebih dulu sama seperti persiapan kolam untuk pendederan. Tinggi permukaan air dibuat 80 – 100 cm.

Pakan tambahan yang diberikan dapat berupa pelet dengan protein tinggi (40%) sehingga dapat mempercepat pertumbuhan.

Pakan diberikan pada pagi dan sore hari di tempat yang sama sebanyak 3 – 5% dari bobot tubuhnya.

Dengan mengetahui tips cara budidaya ikan mas di sawah dan kolam tanah maupun kolam beton cepat besar menggunakan pakan alami di atas, diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi peternak.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar